SOLOPOS.COM - Pelatih Fisik Persis Solo Budi Kurnia (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pelatih fisik Persis Solo Budi Kurnia sudah mudik ke kampung halamannya di Tarogong, Garut, menyusul peliburan pada jeda kompetisi. Padahal, Garut tengah menerapkan semi lockdown karena pandemi virus corona.

Kabupaten Garut memang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang belakangan banyak dibicarakan. Hal ini tak lepas dari rencana sang Bupati, Rudy Gunawan, melakukan lockdown di daerah berjuluk Swiss van Java itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tiba di Kota Solo, Pemudik Akan Langsung Dikarantina

Meski belum terdapat kasus positif corona, Garut tercatat memiliki sekitar 500 orang dalam pemantauan (ODP) dan dikelilingi daerah dengan zona merah seperti Bandung.

Wacana karantina wilayah pun menjadi perhatian Budi Kurnia. Pelatih fisik Persis Solo ini sebenarnya setuju dengan opsi lockdown, namun tidak dipungkiri ini berimbas pada sektor ekonomi.

“Saya pribadi setuju lockdown sebagai langkah antisipasi, mengingat Garut belum ada korban positif corona. Namun dampak ekonominya harus dicarikan jalan keluar,” ujar Budi saat dihubungi Solopos.com, Senin (30/3/2020).

Penggerebekan Kades Karangtengah Wonogiri Selingkuh Berujung Saling Lapor

Budi sendri punya tips khusus untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. Dia mengaku selalu menjaga wudunya ketika hendak bepergian. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sebelum pandemi corona menyerang Indonesia.

“Sebagai seorang Muslim, saya selalu berusaha menjaga wudu. Bagi saya, itu juga termasuk ikhtiar menjaga kebersihan dan pola hidup sehat,” ujarnya.

Sejak Senin, Pemkab Garut telah memberlakukan semi lockdown dengan menutup sejumlah ruas jalan utama. Pemkab juga membatasi fisik pergerakan warga ke pusat kota dan pusat keramaian. Budi mengakui kebijakan tersebut cukup berdampak pada aktivitas favoritnya yakni bersepeda dan wisata kuliner.

“Ya kadang-kadang saya masih nyuri waktu keluar untuk cari makanan. Maklum di rumah belum ada yang masakin,” gurau pelatih berusia 30 tahun itu.

Jangan Panik! Stok Beras di Sukoharjo Masih 4.000 Ton

Tetap Jaga Fisik

Budi juga masih rutin bersepeda untuk menjaga fisik selama liburan. Namun dia tetap melakukan antisipasi dengan mengenakan masker selama bepergian ke luar rumah. Budi juga memilih bersepeda sendirian untuk menghindari kerumunan.

“Paling saya hanya mengajak seorang teman. Di Garut masih banyak pesepeda yang bandel. Mereka gowes rombongan, jadinya menimbulkan kerumunan,” ucap mantan pelatih fisik PSIS Semarang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya