SOLOPOS.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan proses peralihan kekuasaan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan sejarah baik bagi Indonesia karena berlangsung dengan lancar. “Sepanjang sejarah, pergantian pemerintahan tidak pernah berjalan mulus seperti era SBY ke Jokowi,” kata Herman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Dia mengingatkan proses pengalihan kekuasaan di Republik Indonesia selama ini tidak berlangsung dengan baik, misalnya Soekarno ke Soeharto dan dari Soeharto ke Habibie dengan kondisi tidak kondusif. Selain itu dari pemerintahan BJ Habibie ke K.H. Aburrahman Wahid (Gus Dur) juga tidak baik karena pertanggungjawaban Habibie tidak diterima MPR terkait kasus Timor-Timur yang lepas dari Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari Gus Dur ke Megawati terjadi pemecatan terhadap Gus Dur, lalu dari pemerintahan Megawati ke SBY juga tidak berjalan baik karena Mega tidak pernah hadir dalam pelantikan SBY selama dua periode ,” ujarnya.

Sementara itu menurut dia, masa transisi dari SBY ke Jokowi menjadi catatan tersendiri karena pergantian kepemimpinan berjalan dengan baik, dan SBY menyambut serta mendukung masa transisi. Hal itu menurut dia patut dibanggakan sebagai contoh baik di masa mendatang. “Ini jadi catatan sejarah dan harus dibanggakan karena menjadi contoh baik di masa depan,” katanya.

Megawati Hadir
Pelantikan calon presiden terpilih dan calon wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di MPR, Senin (20/10/2014), bakal dihadiri Presiden SBY maupun Megawati Soekarnoputri. “Saya yakin Bu Megawati Soekarnowati akan hadir dalam pelantikan Pak Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014,” kata Herman di Gedung DPR, Jakarta.

Herman mengatakan keyakinan itu meskipun sejumlah pihak meragukan kehadiran Mega karena memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Presiden SBY Menurut dia, Jokowi merupakan kebanggaan bagi Megawati sehingga diyakini Ketua Umum PDIP itu akan hadir dalam pelantikan Presiden RI ketujuh tersebut.

“Pak Jokowi merupakan kebanggaan Bu Megawati sehingga saya kira beliau akan hadir dalam pelantikan Pak Jokowi di MPR,” ujarnya.

Dia tidak melihat karena hubungan yang kurang baik dengan SBY, lantas Megawati tidak hadir dalam pelantikan Jokowi. Menurut dia, pelantikan Jokowi-JK menjadi momentum baik agar Megawati dan SBY kembali akur. “Kita harapkan [pelantikan Jokowi-JK] merupakan saat yang tepat bertemunya dua tokoh negara yang kita banggakan yaitu Pak SBY dan Bu Mega di Gedung MPR,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya