Solopos.com, SRAGEN -- Reputasi Surani, 53, ibu-ibu yang menekuni pekerjaan sebagai teknisi bengkel ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Keahlian Surani dalam memperbaiki kerusakan mobil bisa diandalkan.
Umumnya, kerusakan mobil yang ditangani Surani selaku teknisi bengkel seputar perbaikan gardan, perbaikan shockbreaker, kaki-kaki, dan lain sebagainya.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Rata-rata pelanggan bengkel yang dikelola Surani bersama suaminya, Suranto, 58, yang berlokasi di jalan Sragen-Sambirejo, tepatnya di Dukuh Bontit, RT 026/RW 004, Desa Srimulyo, Gondang, Sragen, adalah para sopir truk.
“Sejak saya punya kendaraan, saya tidak pernah ke bengkel lain. Apa pun keluhannya saya selalu ke bengkel ini. Istimewanya bengkel ini, pengerjaannya cepat, bahkan mau lembur. Terakhir, mobil saya diperbaiki sampai pukul 20.00 WIB malam,” ujar Dwi Purnomo, salah seorang pelanggan bengkel milik Surani, Selasa (22/12/2020).
Tangguh! Ibu-Ibu Teknisi Bengkel di Sragen Ini Mampu Sekolahkan 2 Anaknya Jadi Perawat
Sudah bertahun-tahun, Dwi Purnomo menjadi pelanggan tetap bengkel milik Surani. Selama ini, dia sama sekali tidak meragukan kemampuan Surani dalam memperbaiki setiap keluhan dari truk miliknya.
Justru ia merasa terkesima dengan Surani yang mau terjun sebagai teknisi bengkel, pekerjaan yang umumnya digeluti oleh laki-laki.
Seluk Belum Ilmu Perbengkelan
Dwi Purnomo merasa puas dengan hasil pekerjaan Surani. Untuk itu, ia tidak pernah berpikir untuk pindah ke bengkel lain.
"Banyak pria tidak paham terkait seluk beluk ilmu perbengkelan. Tapi, dengan belajar dengan suami, Bu Surani bisa mempraktikkan langsung ilmu perbengkelan itu. Ibu Surani adalah wanita perkasa karena mampu mengerjakan pekerjaan yang kebanyakan ditangani laki-laki," papar Dwi.
Percepat Penanganan Covid-19, Perkuat Peran Masyarakat
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, bengkel milik Surani nyaris tidak pernah sepi dari pelanggan. Datangnya pandemi membuat pelanggan mengurangi intensitas pergi ke bengkel.
“Penurunan jumlah pelanggan cukup signifikan. Biasanya halaman depan selalu dipenuhi truk. Sekarang sepi sejak terjadi pandemi. Mudah-mudahan pandemi cepat berlalu sehingga perekonomian bisa kembali bangkit. Semua usaha juga bangkit, termasuk bengkal kami,” terang Suranto.
Labkesda DKK Sragen Layani Rapid Test Antigen, 11 RS Segera Menyusul