SOLOPOS.COM - Seorang sheriff memeluk keluarga murid sekolah SMA Oxford, Michigan, Amerika Serikat yang menjadi lokasi penembakan belum lama ini. (Liputan6)

Solopos.com, DETROIT — SMA Oxford di Michigan, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu aksi keji seorang remaja yang melakukan aksi penembakan.

Aksi penembakan brutal yang terjadi pada 30 November 2021, menyebabkan empat murid meninggal. Mereka adalah Tate Myre, 16, Hana St. Juliana,14, Madisyn Baldwin, 17, dan Justin Shilling,17. Pelaku bernama Ethan Crumbley,15, disebut pernah menjadi sasaran bullying di sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Liputan6 dari  Detroit Free Press, Kamis (2/12/2021), beberapa teman sekelas berkata pelaku dibully di sekolah. Akan tetapi, belum ada bukti bahwa korban penembakan ikut terlibat dalam bullying.

New York Post melaporkan pelaku memiliki jejak digital yang kelam. Ia pernah menulis caption di Instagram bahwa dirinya adalah “kematian.” “Sekarang saya telah menjadi Kematian, penghancur dunia,” tulis akun pelaku yang kini sudah dihapus.

Baca Juga: Media Asing Sebut Indonesia Batal Beli Jet Tempur Sukhoi Rusia 

Seorang siswa merekam apa yang terjadi di dalam kelas sebelum para murid berhasil evakuasi. Video yang viral itu menampilkan ketika murid-murid curiga si pembunuh menyamar jadi sheriff, dan meminta agar murid-murid membuka pintu. “Aman untuk keluar,” ujar pelaku yang mengaku sebagai sheriff.

Kondisi pintu kelas saat itu sedang dibarikade dari dalam. Salah satu siswa mendekati pintu dan berbicara pada pelaku. “Kami tidak ingin mengambil risiko saat ini,” ujar siswa itu.

Pelaku terus meminta agar pintu dibuka, dan ingin menunjukkan lencana sheriff agar murid-murid percaya. Namun, ia murid-murid tidak percaya karena orang itu memakai bahasa informal. “Lihat lencana saya, bro,” kata pelaku.

Ketika mendengar kata bro, murid-murid di dalam kelas langsung terdengar panik dan berusaha untuk kabur melalui jendela karena mengira itu adalah sheriff palsu.

Baca Juga: Dua Kuda Nil di Kebun Binatang Belgia Positif Corona, Kok Bisa?

Ancaman Hukuman Berat

Dalam konferensi pers, Sheriff Oaklan County, Michael Bouchard, menyebut bahwa orang yang di belakang pintu itu kemungkinan besar adalah detektif.

“Sangat mungkin bahwa ia adalah salah satu detektif kita yang berpakaian bebas, dan ia mungkin berbicara ‘bro’ dengan santai untuk menenangkan krisis,” ujar Bouchard seperti dilaporkan USA Today.

Bouchard juga telah menganalisis semua video ketika insiden berlangsung, dan ia menyebut pelaku tidak mengetuk pintu.

Dilaporkan AP News, Jumat (3/12/2021), pelaku penembakan SMA Oxford bernama Ethan Crumbley, 15, sempat memberikan ancaman via media sosial sebelum beraksi.

Baca Juga: Varian Omicron Menyebar ke 40 Negara, WHO: Jangan Panik, Tetap Waspada

Meski demikian, polisi juga meminta masyarakat agar tidak menyebarkan rumor sebelum investigasi selesai.

Pelaku masih berusia 15 tahun, tetapi ia akan diadili sebagai orang dewasa. Ia juga dijerat pasal terorisme dengan hukuman maksimal seumur hidup.

Ia juga dijerat empat ancaman penjara maksimal seumur hidup akibat pembunuhan berencana. Empat ancaman itu mewakili empat korban yang ia bunuh.

Ada pula tujuh tuduhan penyerangan dengan niat membunuh (assault with intent of murder) karena menyerang tujuh orang lainnya. Ancaman maksimalnya juga seumur hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya