SOLOPOS.COM - Ilustrasi PTM SD dan SMP (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, KULONPROGO — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulonprogo mencatat 90 persen SMP sudah mendapatkan izin untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Sedangkan, 50 persen SD di Kulonprogo juga dinilai telah mampu menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan capaian angka sebesar 90 persen di level SMP menjadi angin segar. Terutama bagi kegiatan pendidikan di wilayahnya. Angka tersebut dinilai oleh Arif menjadi bukti kuat bahwa SMP di Kulonprogo rata-rata telah mampu melaksanakan PTM.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Artinya, hampir semua sekolah di Kulonprogo baik SMP maupun SD telah siap menerapkan mekanisme PTM di tengah PPKM level dua di Kulonprogo. Kami terus mendorong sekolah agar mampu menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19,” kata Arif pada Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Covid-19 Melandai, Penumpang KRL Jogja-Solo Capai 5.488 Orang Per Hari

Dikatakan Arif, 90 persen SMP yang telah mengantongi izin untuk melaksanakan kegiatan PTM yakni sebanyak 60 sekolah dari total 65 SMP yang ada di Kulonprogo. Sementara itu, dari total 348 SD yang ada di Kulonprogo, 50 persen diantaranya sudah mendapatkan lampu hijau untuk menggelar PTM.

Lebih lanjut, izin yang telah diberikan oleh jawatannya kepada sejumlah sekolah diharapkan oleh Arif tidak dianggap sebuah seremonial belaka. Arif menegaskan jika protokol pencegahan dan penularan Covid-19 senantiasa harus ditegakkan oleh masing-masing sekolah.

“Upaya vaksinasi Covid-19 juga terus kita dorong. Hampir semua siswa sudah menerima vaksin Covid-19. Sementara, untuk siswa jenjang SD hanya siswa yang berusia di atas 12 tahun yang telah menerima vaksin Covid-19. Total 700 siswa SD di atas 12 tahun telah divaksin Covid-19 dari total 1.400 sasaran,” jelas Arif.

Baca juga: Pedagang Daging Anjing asal Sragen Divonis 10 Bulan Penjara

Masing-masing sekolah yang telah mendapatkan izin untuk menggelar PTM diharapkan melakukan assesmen kepada tenaga pendidik maupun siswa secara aktif.

“Jika ditemukan siswa atau tenaga pengajar yabg terpapar Covid-19 kita akan langsung menghentikan PTM. PTM bisa dilaksanakan usai upaya sterilisasi telah dilaksanakan dan siswa maupun tenaga pengajar telah dinyatakan bebas paparan Covid-19,” kata Fajar.

Dikatakan Fajar, upaya mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah menjadi prioritas utama dari gugus tugas penanganan Covid-19 Kulonprogo. Jawatannya betul-betul mengharapkan agar sekolah mampu melakukan pengawasan terhadap kondisi kesehatan siswa maupun tenaga pengajar.

“Jika menunjukkan gejala sakit, sementara tidak diizinkan ikut PTM. Siswa dan guru yang keluarganya kena tracing Covid-19 tidak boleh masuk. Sekolah harus selalu assessment terhadap siswa dan guru yang terindikasi terlibat terpapar Covid-19 untuk mengetahui kondisi kesehatannya,’ sambung Fajar.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya