SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa)

IlustrasiSolopos.com, KARANGANYAR — Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karanganyar siap turun tangan menangani kasus pelajar SMP yang melahirkan di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Divisi Penanganan dan Pelaporan Korban P2TP2A Karanganyar Anastasia Sri Sudaryatmi mengatakan belum menerima laporan detail perihal kasus tersebut. Tetapi Anas, sapaan akrabnya, akan berkoordinasi dengan sekolah untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami jadwalkan ketemu pihak sekolah dulu. Kami akan berkoordinasi supaya bisa bertemu orang tua siswa. Kami tidak bisa melangkah sendiri tanpa bantuan dari sekolah,” tutur Anas saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Awas! Jumat, Sabtu, Minggu Ada Penyekatan Lalu Lintas di Perbatasan Karanganyar

Anas menjelaskan P2TP2A akan memberikan pendampingan sesuai kebutuhan si anak dan keluarga. Pendampingan dimaksud berkaitan dengan hukum, kesehatan, maupun psikologis. Ia mencontohkan apabila keluarga ingin melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum.

“Kami dampingi mulai dari visum, di kantor polisi, hingga proses persidangan selesai. Misalkan anak butuh jasa psikolog kami dampingi. Kami bekerja sama dengan LPSK [lembaga perlindungan saksi dan korban] Jakarta. Semua gratis,” tuturnya.

Terlepas dari semua itu, ia berharap orang tua pelajar tersebut dapat memberikan perhatian lebih kepada anak mereka. Menurutnya, peran orang tua besar.

Baca Juga: Tak Hanya KPM PKH, Rekening Ribuan Penerima Bansos Pangan Karanganyar Juga Terblokir

“Berikan perhatian, kasih sayang. Kadang orang tua kan merasa benar sementara anak selalu disalahkan. Dalam kasus ini, kami tidak hanya menangani anak, tetapi juga orang tua. Terutama soal pola asuh anak.”

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar salah satu SMP negeri di Karanganyar hamil dan melahirkan di rumah sakit pada Senin (23/8/2021) malam. Kepala sekolah telah pelajar tersebut menuntut ilmu membenarkan ada siswanya yang melahirkan.

Namun sekolah belum mengambil tindakan terhadap siswa bersangkutan karena masih menunggu kondisi kesehatan fisik dan psikologis pelajar dan bayinya. Sekolah juga masih menunggu kesiapan orang tua pelajar itu untuk membicarakan hal itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya