SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA– Kalangan produktif terdiri pekerja mapan dan pelajar menjadi sasaran empuk peredaran narkoba di DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dosen Fakultas Ekonomi UII Jaka Sriyana, Peneliti Aspek Sosial Ekonomi Peredaran Narkoba di Jogja menyebutkan sasaran pengguna narkoba sampai saat ini adalah kalangan usia produktif, memiliki penghasilan, dan usia pelajar/mahasiswa.

“Itu data yang kami dapat dari pengguna narkoba yang tertangkap selama 2009-2012,” ujarnya, Sabtu (27/7/2013).

Data jumlah penyalahgunaan narkoba dilihat dari kasus yang ditangani kepolisian selama empat tahun terakhir, sambungnya, berjumlah 1.210 orang.

Dari segi usia, lanjutnya, sebanyak 129 orang atau 10,66% berusia 16-19 tahun, sebanyak 372 orang (30,74%) berusia 20 hingga 24 tahun, 331 orang (27,36%) berusia 25-30 tahun.

Yang paling tinggi adalah usia 30 tahun ke atas, presentasenya mencapai 31,24%. Mereka umumnya memiliki penghasilan tetap dan masuk usia produktif.

Adapun dari sisi profesi, sebanyak 632 orang (52,23%) pengguna narkoba bekerja di sektor swasta/wirausaha dan hanya 281 orang (23,22%) yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa.

DIY sendiri, sambungnya, masuk urutan ke 10 jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Menurut perhitungan Badan Narkotika Nasional (BNN), lanjut Jaka, total kerugian biaya ekonomi di DIY akibat penyalahgunaan narkoba tersebut mencapai Rp864 M pertahun.

“Bahkan, menurut Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba, wilayah Jateng-DIY masuk jajaran 5 besar dari sisi jumlah uang yang beredar untuk konsumsi narkoba,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya