SOLOPOS.COM - Kepala Pusat Balai Karantina Pertanian, Bambang di Tanjung Emas pada Kamis (1/12/2022). (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Pelabuhan Tanjung Emas Semarang bakal melayani importasi komoditas pertanian. Saat ini, pengelola sedang menyiapkan Tanjung Emas menjadi pelabuhan yang melayani impor produk holtikultura.

Pada Kamis (1/12/2022) Kepala Pusat Balai Karantina Pertanian, Bambang, hadir di Tanjung Emas untuk memeriksa semua fasilitas penunjang impor yang ada. Kehadiran Bambang ini sekaligus sebagai langkah memantau layanan pemeriksaan karantina dan bea cukai yang dikenal sebagai Single Submission Joint Inspection Quarantine-Custom (SSm JI-QC).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 6 Tahun 2022, seluruh jajaran Karantina dan KSOP harus mempersiapkan tempat pemeriksaan karantina terkait layanan importasi bagi produk pertanian, dalam rangka peningkatan program menuju swasembada pangan,” jelas Bambang usai berkeliling ke area gudang Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas.

Kehadirannya di gudang TPKS kali ini juga menindaklanjuti perintah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk melakukan evaluasi pelaksanaan strategi nasional pencegahan korupsi di Pelabuhan Tanjung Emas.

Fasilitas SSm JI-QC ini disebut Bambang akam dilakukan secara bertahap di 14 titik serta 10 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, empat lokasi pelabuhan ditargetkan mampu melayani SSm JI-QC pada akhir tahun ini.

Baca juga: Begini Sejarah Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang

“Untuk yang sudah selesai single submission importnya ada empat, sehingga dokumen yang dilaporkan ke BPS bisa satu data dan itu juga berlaku buat pelaporan ke bea cukai. Untuk Pelabuhan Tanjung Emas sendiri meski tidak termasuk dalam target perencanaan tetapi sudah siap melakukan single submission import,” lanjutnya.

Ekspor Mangga ke Jepang

Sementara untuk pembukaan akses pasar ekspor buah mangga ke Jepang saat ini menjadi prioritas Balai Karantina Pertanian. Mangga sebagai buah yang produksi lokalnya melimpah, namun ekspornya ke beberapa negara belum maksimal.

“Akses pasar ekspor buah mangga ke Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Selandia Baru pun masih terhambat adanya lalat buah dan ketersediaan fasilitas perawatan,” ungkapnya.

Baca juga: Ironi Porang: Dibuang-buang di Indonesia, Jadi Beras Diet Shirataki di Jepang

Meski demikian, upaya menyikapi kendala berupa lalat buah ini telah dilakukan. sejauh ini Balai Karantina Pertanian telah melakukan penelitian bersama akademisi dan dinyatakan tidak ditemukan lalat buah yang dikhawatirkan oleh Jepang terutama untuk buah mangga jenis gedong gincu asal Jawa Barat.

“Insyaallah hanya tinggal satu langkah lagi mangga kita akan masuk ke Jepang. Saya berharap, proses fasilitasi akses ekspor buah mangga ini dapat selesai di tahun depan menyusul protokol ekspor nanas ke China yang sudah ditandatangani Menteri GACC bulan Juli 2022 yang lalu,” katanya.

Kenaikan pangkat pengabdian ini merupakan wujud perhatian serta penghargaan dari institusi Polri dari hasil penilaian dan prestasi serta kinerja personel itu sendiri yang telah dengan sungguh-sungguh mengabdikan dirinya kepada institusi Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya