SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jembatan Jonasan di Jl Ir Juanda, Jagalan, Jebres, Solo, Selasa (9/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Memasuki pekan keempat November, proyek pembangunan Jembatan Jonasan di Jl Juanda, Jebres, Solo, belum menunjukkan tanda-tanda bakal rampung. Padahal, tenggat waktu penyelesaiannya adalah akhir bulan ini.

Pelaksana proyek dipastikan terkena penalti karena molor dari jadwal. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Nur Basuki, mengatakan usia beton pada konstruksi baru Jembatan Jonasan belum matang sehingga pekerjaan belum bisa dilanjutkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seharusnya selesai pada 30 November, tapi enggak mungkin selesai. Mereka menunggu umur beton, kalau sudah umur sebenarnya tinggal menyisakan 20% pekerjaan. Jelas akan kena penalti,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: Wali Kota Gibran Tak Haruskan Pelajar Solo Positif Covid-19 Isoter

Basuki memprediksi pekerjaan proyek jembatan Jonasan bakal mundur antara 7-10 hari sehingga ruas Jl Juanda, Solo, tetap bisa dilintasi pada momen Natal dan Tahun Baru. “Sebanyak 20% pekerjaan tersisa nanti, hanya timbunan dan railing,” ucapnya.

Keterlambatan pekerjaan, sambung Basuki, salah satunya disebabkan proses pemindahan pipa PDAM di sekitaran area konstruksi yang membutuhkan waktu hingga sebulan. Cuaca buruk yang terjadi sebulan terakhir tak berpengaruh banyak pada perkembangan proyek.

“Ya, denda atau penaltinya sekitar seperseribu satu per mil per hari dikalikan kontrak. Tinggal dikalikan saja. Makanya kalau lebih lama, ya dendanya lebih banyak,” jelas Basuki.

Baca Juga: Dana RTLH Dipakai Bangun Kamar Lantai 2, Ini Langkah Pemkot Solo

Arus Lalu Lintas Dialihkan

Dalam proyek tersebut, Jembatan Jonasan di Jl Juanda Solo diperlebar dari 6 meteran menjadi 9 meter. Sedangkan panjang atau bentang jembatannya masih sama, yakni sekitar 7,5 meter.

Waktu pengerjaan proyek yang menelan anggaran Rp2,432 miliar itu selama empat bulan. Pembangunan jembatan membuat arus lalu lintas yang melewati Jl Juanda dialihkan sementara. Banyak pengendara yang akhirnya melintasi jalan-jalan kampung yang memunculkan keluhan masyarakat.

Baca Juga: Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Guru Harus Jadi Pembelajar Sejati

Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Mudo Prayitno, membenarkan adanya keluhan itu. Dishub menerjunkan petugas untuk menghalau pengendara untuk tidak melintasi jalan kampung.

“Sebenarnya salah satu pengalihan arusnya adalah melewati jalan tanggul Sungai Bengawan Solo. Tapi karena sedang dibeton dan banyak alat berat, jalan itu tidak bisa dilalui. Makanya pengendara nekat masuk jalan kampung yang sempit. Solusinya kami arahkan ke Jl Gotong Royong, kemudian Jl Surya, kemudian Jl HOS Cokroaminoto,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya