SOLOPOS.COM - Anak-anak belajar salat dipandu panitia Pesantren Kilat Ramadan yang digelar di Masjid Istiqomah, Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Minggu (24/4/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Puluhan anak di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo mengisi kegiatan pekan terakhir Ramadan dengan mengikuti Pesantren Kilat Ramadan. Meski berlangsung dua hari, kegiatan itu diharapkan bisa menjadi sarana anak-anak belajar menjadi santri sejak dini.

Kegiatan itu digelar Madrasah Diniyah Istiqomah bersama Remaja Masjid Istiqomah, Desa Glagahwangi, Sabtu-Minggu (23-24/4/2022). Rangkaian kegiatan diisi dengan kajian tentang beribadah, tadarus, Salat Tahajud, serta kegiatan ibadah lainnya termasuk buka dan sahur bersama.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Acara juga diisi dengan beberapa kegiatan hiburan, seperti permainan edukatif, mendongeng, serta pemutaran film pendidikan agama. Selama dua hari satu malam itu, puluhan anak-anak hanya berkegiatan di sekitar musala serta menginap di bangunan sekitar tempat ibadah tersebut selayaknya mereka sedang berada dalam pondok pesantren.

Pembina Madrasah Diniyah Istiqomah, Fauzan Khusen, mengatakan kegiatan itu baru kali pertama digelar. Antusias anak-anak mengikuti kegiatan tersebut cukup tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Subhanallah! 20 Warga Binaan di LP Kelas II B Klaten Khatam Al Qur’an Dua Kali Sepanjang Ramadan 2021

“Karena antusias peserta melebihi kuota yang ditetapkan panitia, akhirnya panitia meminjam lokasi tambahan untuk tempat tidur para santri,” kata Fauzan kepada Solopos.com, Minggu.

Ketua Panitia Pesantren Kilat Masjid Istiqomah, Maulana Zubair, mengatakan kegiatan itu sekaligus mengajak para remaja mengisi kegiatan mereka selama Ramadan dengan hal yang lebih positif. Salah satunya belajar mengelola kegiatan pesantren kilat.

“Daripada konvoi di jalanan, lebih baik berkegiatan seperti ini bisa belajar mengelola satu kegiatan, belajar kekompakan, dan lain-lain,” kata dia.

Baca Juga: Doa Hari ke-22 Puasa Ramadan, Lengkap dengan Latin dan Artinya

Kegiatan diikuti 37 anak yang berasal dari wilayah di sekitar masjid. Mereka terdiri dari anak usia TK, anak usia SD, serta sebagian anak usia SMP. Kegiatan itu digelar tak lain untuk mengenalkan dunia pesantren kepada anak-anak.

Penyemangat

“Kami berharap kegiatan ini akan menjadi penyemangat bagi adik-adik dan memberikan gambaran bagaimana nikmat dan indahnya mondok. Ini kali pertama dilaksanakan dan akan ditindaklanjuti oleh panitia untuk kedepan menambah waktu pelaksanaan kegiatan,” jelas dia.

Salah satu anak peserta pesantren kilat, Dias, 7, mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut meski saat malam tak berkumpul dengan keluarganya.

“Ikut di sini karena banyak temannya. Ternyata enak ikut mondok. Inginnya kalau bisa ditambah hari pelaksanaan kegiatan,” jelas pelajar kelas I SD tersebut.

Baca Juga: Pekan Ketiga Ramadan, Penukaran Uang di Soloraya Tembus 2,5 Triliun

Peserta lainnya, Hana, 9, mengaku kali pertama mengikuti kegiatan pesantren kilat. Hana menikmati kegiatan tersebut. Pasalnya, selain belajar agama, ada aneka permainan yang diadakan panitia hingga kegiatan tersebut tak menjemukan.

“Saya berharap kegiatan ini bisa digelar lebih lama seperti selama sepekan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya