SOLOPOS.COM - Vaksin AstraZeneca digoyang isu pembekuan darah (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Para pelaku wisata, pekerja hotel, dan katering Kota Solo akan mendapat giliran divaksin Covid-19 pada pekan depan. Kendati begitu, jumlah pasti sasaran dari kategori itu masih dihitung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kategori itu memiliki risiko tinggi mengingat kerap menangani konsumen. Terlebih, pelaku usaha katering yang menyajikan makanan untuk orang banyak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mereka berisiko karena berhadapan dengan pelanggan, risiko tertular dan menularkan. Ini saya masih menginventarisasi. Mereka yang divaksin bukan bos-bosnya justru yang di pelayanan. Nanti datanya masuk dulu dan bertahap,” katanya kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Kali Pertama Sejak 2006, Tujuh Kepala Daerah Soloraya Ngumpul Di Solo, Bahas Apa Ya...

Ning, sapaan akrabnya, menambahkan pelaku wisata dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo data yang akan divaksin sudah masuk 106 orang. "Tapi sekali lagi saya mintanya yang beroperasi di Solo bukan semua daerah lain mintanya ke Solo," ujarnya.

DKK sudah bersurat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk mendata sasaran vaksinasi. Jumlah dari kategori itu mencapai ribuan orang sehingga akan dilakukan seleksi guna memastikan tepat sasaran.

Ning mengatakan kalangan ekonomi sebenarnya diminta ikut vaksin gotong royong atau mandiri. Namun, jumlah vaksin yang terbatas membuat usulan itu belum terpenuhi.

Baca juga: Kecelakaan Maut Motor Berberonjong Di Ringroad Mojosongo Solo, Sopir Truk Tertangkap Di Sragen

Vaksinasi Dosen

“Kami akan lihat apakah mereka benar-benar front office atau bukan. Mereka yang berinteraksi yang jelas disasar,” jelasnya.

Sementara itu selain pelaku wisata, kalangan dosen sebanyak 300 orang juga mulai divaksin pada Rabu ini di RSUD dr Moewardi Solo. Sasaran utama adalah mereka yang usianya di atas 50 tahun sesuai kebijaksanaan pemerintah pusat.

“Rabu ini 300-an dosen Universitas Sebelas Maret [UNS] Solo karena data mereka yang baru masuk, Kami akan inventaris kampus-kampus yang mengajukan, intinya bertahap,” bebernya.

Baca Juga: Detik-Detik Bus Tabrak Motor di Perempatan Kebakkramat Karanganyar Terekam CCTV?

DKK segera menggelar pertemuan virtual bersama perguruan tinggi guna sosialisasi program tersebut. Termasuk data dosen yang usianya di atas 50 tahun untuk yang lebih diutamakan.

Wakil Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jawa Tengah, Daryono, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait vaksin bagi pelaku wisata. “Sudah dapat informasi, mulai pekan depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya