SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, RAMALLAH--Keputusan Israel untuk membangun 1.200 rumah di wilayah pendudukan di Jerusalem Timur dan Tepi Barat membuat berang para pejabat Palestina –yang pada Minggu (11/8/2013) mengatakan tindakan itu akan membuat keruh pembicaraan perdamaian langsung.

Israel pada Minggu mengumumkan undangan tender untuk membangun 1.200 unit rumah di Jerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Jordan, hanya tiga hari sebelum Israel memasuki babak baru pembicaraan perdamaian dengan Palestina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebanyakan orang Palestina mengutuk keputusan Israel itu. Mohamed Ishtaya, seorang perunding Palestina, memberitahu Xinhua bahwa tindakan tersebut adalah pukulan yang disengaja terhadap upaya AS dan internasional yang dilancarkan untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut.

Ia menambahkan perdamaian dan permukiman bertolak-belakang dan tak pernah bisa bertemu.

Ia menegaskan penghentian pembangunan permukiman adalah tuntutan utama Palestina bagi dilanjutkannya pembicaraan perdamaian –yang macet.

Departemen Luar Negeri AS pekan lalu mengumumkan babak kedua pembicaraan perdamaian langsung akan diselenggarakan antara perunding Israel dan Palestina di Jerusalem pada Rabu (14/8/2013). Palestina setuju untuk melanjutkan pembicaraan setelah Israel setuju untuk membebaskan 104 tahanan Palestina dari penjara Yahudi.

Palestina berharap Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan meminta Pemerintah Israel mengakhiri perluasan permukiman Yahudi.

Ishtaya mengatakan Palestina telah menyampaikan protes kepada Kerry mengenai tindakan baru Israel tersebut.

Sementara itu, Hanan Ashrawi –anggota Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)– mengatakan di dalam satu pernyataan Israel tak menghentikan serangan berturut-turunya terhadap upaya internasional. Serangan semacam itu bertujuan untuk menghalangi perundingan.

“Israel berusaha menggagalkan proses perundingan perdamaian yang ditaja AS sebelum proses tersebut benar-benar diluncurkan,” kata Ashrawi, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Ia menambahkan, “Setelah keputusan serius ini, saya tak percaya Palestina memerlukan perundingan tanpa arti dengan Israel.”

Pada Minggu pagi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Utusan Perdamaian Khusus AS untuk Timur Tengah Martin Indyk bertemu di Ramallah, Tepi Barat, untuk mempersiapkan babak kedua pembicaraan perdamaian.

Satu sumber Palestina yang mengetahui tapi tak ingin disebutkan jati dirinya mengatakan kepada Xinhua bahwa Abbas memberitahu induk pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur akan merusak prinsip penyelesaian dua negara dan merusak upaya AS guna menghidupkan kembali proses perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya