SOLOPOS.COM - Sukarelawan, tim SAR dan pemadam kebakaran Kota Solo menurunkan jasad Joko Purwanto, 43, yang tersetrum di Kampus FKIP UNS di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (8/3/2017). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Pegawai Honorer FKIP UNS yang tewas tersetrum dibawa ke Labfor untuk memastikan penyebab kematiannya.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pegawai honorer FKIP UNS Solo yang tewas tersetrum saat memikat burung menggunakan pancing di kampus tempatnya bekerja, Rabu (8/3/2017), dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) RSUD dr. Moewardi Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemeriksaan di Labfor untuk memastikan penyebab kematian pegawai honorer bernama Joko Purwanto, 43, itu. Salah seorang rekan korban, Rifaki, 32, menduga Joko kesetrum akibat saat mengulurkan kail dan walesannya menempel pada kawat listrik.

“Akibatnya tubuhnya terpental ke belakang dan terantuk bagian gapura pintu gerbang masuk halaman kampus ini. Mungkin karena luka di kepala bagian belakang parah dia meninggal dunia,” papar Rifai kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, Joko yang tercatat sebagai warga Mangkuyudan, Purwosari, Laweyan, Solo, ini memang suka memikat burung. Ketika ada burung oceh-ocehan di kampusnya, Joko bergegas pulang mengambil alat untuk memikat (mulut) burung.

Setelah mengambil alat, Joko langsung memanjat gapura pintu gerbang dan mendekati burung yang hinggap di genting rumah warga dekat pintu gerbang kampus. Namun, saat menjulurkan kail yang sudah diberi getah diduga walesan kail tersebut menyangkut kawat listrik PLN.

Akibatnya, Joko terpental ke belakang dan jatuh di gapura bagian atas. Mereka yang melihat hal itu panik. Orang-orang yang ada di tempat itu tidak ada yang berani naik ke gapura tersebut. Pengelola kampus kemudian memanggil petugas pemadam kebakaran.

Kapolsek Kartasura, AKP Demianus Palulungan, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, yang ditemui wartawan di sela-sela menunggui evakuasi Joko belum bisa memastikan penyebab kematian Joko. Namun, berdasar keterangan sejumlah saksi mata, Joko meninggal karena tersetrum listrik.

Guna memastikannya, jenazah Joko langsung dibawa ke RSUD dr. Moewardi begitu berhasil diturunkan dari gapura. “Ini tadi langsung dibawa ke laboratorium forensik [RSUD] dr. Moewardi, Solo,” kata dia.

Sementara itu, evakuasi Joko dari gapura berlangsung cukup lama. Hal ini membuat arus lalu lintas di tepi Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura , dekat tempat kejadian tersendat. Puluhan warga yang menyaksikan evakuasi berdesakan di tepi jalan sehingga sejumlah pengguna jalan yang melintas di tempat itu juga mengurangi kecepatan kendaraan. Arus lalu lintas baru kembali normal setelah jasad Joko dilarikan ke rumah sakit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya