SOLOPOS.COM - Para pegawai Dinsos Sragen panen sayuran di kebun milik keluarga Suwarno, perantauan yang tinggal di rumah tengah sawah di Dukuh Pilangsari, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (26/8/2022). (Istimewa/Dinsos Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Para pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Sosial (Dinsos) Sragen memborong sayuran milik keluarga Suwarno yang tinggal di tengah sawah, Dukuh Pilangsari, Desa Tegalrejo, Gondang, Sragen, Jumat (26/8/2022).

Mereka dengan senang hati memetik kangkung dan terung kemudian dibawa ke kantor Dinsos. Ternyata para aparatur sipil negara (ASN) itu juga tertarik dengan sayuran yang masih segar-segar itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pekerja Sosial Ahli Muda Dinsos Sragen Urbaniyah Eko Sakti bersama dua ibu-ibu dan seorang sopir datang ke rumah Suwarno, Jumat siang. Mereka bergotong-royong memetik sayuran yang terdiri atas kangkung dan terung itu.

Urba, sapaan akrabnya, sengaja datang untuk membeli sayuran milik keluarga yang tinggal di tengah sawah Sragen itu. Alasannya karena dari cerita istri Suwarno, hasil panen Suwarno kalau dijual ke pengepul harganya rendah, yakni hanya Rp2.000 per ikat.

Suwarno tinggal di rumah beratap asbes dan berdinding papan bekas di antara tanaman sayuran di sawahnya seluas 2.500 meter persegi. Suwarno tinggal bersama istrinya, Imas, 52, dan putrinya Zahira, 10.

Baca Juga: Tinggal di Tengah Sawah, Keluarga di Sragen Ini Hidup dari Bertani

“Alhamdulillah, setelah saya bawa ke kantor [Dinsos] ternyata laris manis, banyak teman-teman di Dinsos yang menginginkan. Teman-teman membeli dengan harga Rp5.000 dengan mengambil sayuran secukupnya,” jelasnya.

Urba mengatakan sayuran itu ia bayar dengan harga sesuai perkiraan sendiri. Sebelumnya, ia sudah membuat pengumuman di grup Whatsapp Dinsos Sragen supaya teman-temannya mau membeli sayuran hasil panenan dari kebun keluarga yang tingga di tengah sawah itu.

Niat Membantu

Menurutnya, Suwarno dan Imas merasa uang pembelian itu kebanyakan tetapi tidak apa-apa karena niatnya membantu. Urba merasa senang bisa ikut panen sayuran langsung. Ia tak sempat mengambil tomat karena waktunya keburu siang mengingat masih ada pekerjaan lain.

Baca Juga: Pulang Merantau, Satu Keluarga di Sragen Malah Tinggal di Tengah Sawah

“Pak Suwarno bahagia karena sudah mendapat perhatian dari Pemkab Sragen melalui Dinsos Sragen,” ujarnya. Urba bersama Pekerja Sosial Ahli Muda, Anne Fatma, sudah berkoordinasi dengan Panti Raharjo untuk penyaluran Zahira, putri pasangan Suwarno dan Imas.

Dia mengatakan ternyata syarat masuk ke Panti Raharjo itu minimal berumur 15 tahun sedangkan usia Zahra masih 10 tahun. Selain itu, Urba mengatakan Zahra cukup dekat dengan ibunya sehingga tidak memungkinkan tinggal di panti.

“Mungkin nanti diupayakan untuk bersekolah di SLB Gondang supaya Zahra punya teman bermain dan makin dewasa,” ujarnya.

Baca Juga: Disediakan Rumah Layak, Keluarga di Sragen Ini Kukuh Tinggal di Tengah Sawah

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Sragen Kusuma Adi Surya Pamungkas menambahkan saat asesmen ke rumah keluarga yang tinggal di tengah sawah itu, istri Suwarno bercerita hasil kebunnya dibeli pengepul dengan harga murah.

Atas dasar itulah, kata Adi, Dinsos berinisiatif membeli dengan harga yang pantas sehingga hasil kebun Suwarno diborong pegawai Dinsos. “Kemudian untuk hasil asesmen ke Panti Raharjo, sepertinya putri Suwarno belum bisa dibawa ke panti. Kami masih mengupayakan solusi alternatif lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya