SOLOPOS.COM - Tri Martono menunjukkan bagian rumahnya yang longsor tergerus air akibat curah hujan yang tinggi di Nayu Barat, Nusukan, Banjarsari, Senin (9/5/2022) lalu. Foto diambil Kamis (12/5/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Satu rumah di Nayu Barat, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, ambrol terbawa arus Kali Anyar saat hujan deras pada Senin (9/5/2022) lalu. Curah hujan yang tinggi saat itu membuat talut tak sanggup menahan debit air hingga akhirnya ambrol dan air sedikit demi sedikit menggerus bagian belakang rumah milik Tri Martono itu.

Saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Kamis (12/5/2022), Tri Martono mengaku masih ingat betul detik-detik kejadian itu. Awalnya ia dan tetangganya sedang membersihkan gorong-gorong karena dikhawatirkan air masuk ke dalam rumah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat akan membersihkan gorong-gorong, pria berumur 62 tahun itu mengambil alat di belakang rumahnya pada pukul 15.45 WIB. Saat itu, kondisi bangunan bagian belakang rumahnya masih baik-baik saja.

“Waktu itu kan hujan deras sekali, jalan itu penuh air. Saya dan tetangga saya membersihkan gorong-gorong pinggir jalan itu. Saya ambil peralatan dulu, kebetulan di belakang [tempat ambrol] kan tempatnya nyimpen alat-alat,” tuturnya kepada Solopos.com di ruang tamu kediamannya.

Sekitar pukul 16.30 WIB setelah membersihkan gorong-gorong dan air mulai surut, Tri hendak menyimpan kembali peralatannya. Namun, belum sampai menapaki bagian belakang rumah, warga Nusukan, Solo, itu terkejut menyaksikan sedikit demi sedikit bangunan belakang rumahnya berangsur ambrol.

Baca Juga: Anggota DPR Dari PDIP Bantu 15 Terpal Untuk Korban Puting Beliung Solo

Tempuran Sungai

“Agak reda setelah air surut saya masuk, sekitar 16.30 WIB sore, saya tahu detik-detik ambrolnya ya itu tadi pas mau nyimpen alat. Jadi tanggulnya itu ambrol dan sedikit demi sedikit. Terus airnya menggerus terus begitu [membentuk pusaran] sampai rumah saya [longsor] yang di sebelah situ,” terang pria pensiunan pegawai RRI Solo itu.

Saat kejadian itu anak dan cucu Tri yang biasanya menempati kamar bagian belakang rumah sedang berada di Semarang. “Kebetulan anak saya dan cucu saya yang di sini, di kamar ini [titik yang ambrol], berada di Semarang, liburan,” terangnya sembari menunjukkan kamar anak dan cucunya.

Tri menambahkan risiko bangunan di bantaran sungai memang harus siap jika terjadi longsor. Rumah Tri yang ambrol di Nusukan, Solo, berada di dekat tempuran atau pertemuan dua anak sungai.

Baca Juga: 162 Rumah Kena Puting Beliung di Jebres Solo, Ada Bantuan Dari Pemkot?

Jika air dari Kali Anyar mengalir deras, kemudian dari anak Kali Anyar yang mengalir dari arah Palang Joglo juga deras, arusnya membentuk pusaran. “Lha ya itu menggerus di situ juga. Ya memang ini di bantaran sungai memang risikonya seperti itu. Kejadian longsor memang sering [tetapi] baru kali ini yang paling parah, karena hujannya deres banget,” ucap mantan komandan satpam RRI itu.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, tersisa lukisan yang menempel pada sebelah dinding yang ambrol, dan runtuhan tembok yang masih menggunung di pinggir Kali Anyar sisa evakuasi barang dua hari lalu. Dalam kejadian Senin tersebut, tidak ada korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya