SOLOPOS.COM - Kuliner seblak di kios Seblak Noph Noph di Pasar Masaran yang terletak di Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Foto diambil Sabtu (14/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Menjadi pelopor kuliner seblak di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Seblak Noph Noph selalu menjadi jujukan warga terutama bagi para pencinta makanan pedas.

Berada di areal Pasar Masaran, tepatnya di Desa Pringanom, kios Seblak Noph Noph hampir tak pernah sepi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemiliknya, Novi, menguraikan bahwa dulu ia hanya berjualan di emperan toko sebelum akhirnya mendirikan kios ruko. Novi mengaku awalnya hanya iseng-iseng saja berjualan seblak. “Itu ketika anak saya masih umur enam bulan, jadi saya jualan sambil gendong bayi dan sambil masak,” terang Novi di kiosnya pada, Sabtu (14/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengaku memang mencari usaha kuliner yang murah dan harga bersahabat, serta proses pembuatan juga mudah, sebelum akhirnya memilih seblak. Novi mengaku melihat kuliner seblak ini ramai di Solo, melihat peluang usaha ini, ia kemudian memutuskan ikut-ikutan. “Kemudian pada 2015 mulai berjualan seblak ini,” terang Novi.

Tidak hanya seblak, ia juga menjual menu makanan lain yaitu mi dengan berbagai topping, ayam geprek, serta aneka minuman.

Dalam sehari ia bisa menjual 250-300 porsi, dengan rentang harga mulai Rp9.000/porsi hingga Rp14.000/porsi. Saat ini Novi dibantu oleh lima orang karyawan. Untuk menjaga kualitas rasa seblak miliknya, ia mengaku selalu menggunakan bahan pilihan.

Novi menjelaskan bahwa ia memakai satu telur untuk satu porsi sehingga porsinya melimpah. Rasa seblak miliknya disesuaikan dengan lidah Jawa Tengah, karena sebagai kuliner asli Jawa Barat, yang harusnya berkuah sedikit dan kental kurang begitu diminati warga sekitar. Sehingga seblak buatannya berciri khas berkuah banyak.

Dalam satu porsi seblak, topping yang disajikan berlimpah, mulai dari sosis, kerupuk seblak, bakso, ceker, ayam suwir, dan lainnya. Pembeli beli menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera.

Salah satu pengunjung, Lestari, 25, menguraikan bahwa ia cukup meminati kuliner seblak ini, terutama di seblak milik Novi, karena topping yang melimpah dan murah dengan porsi jumbo. “Selain murah, proses memasak juga cepat, enggak perlu menunggu lama, enggak sampai 10 menit,” ujar Lestari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya