SOLOPOS.COM - Pelatih burung di Pasar Burung Depok Solo melatih burung parkit menjadi burung penurut. (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Kota Solo yang diperpanjang menjadi PPKM Level 4 hingga 25 Juli berdampak pada perpanjangan penutupan belasan pasar nonesensial.

Kendati sempat melobi agar pembukaan pasar dipercepat, perwakilan pedagang akhirnya pasrah menerima kebijakan tersebut. Mereka berharap kompensasi maupun bantuan sosial (bansos) segera turun agar pedagang bisa menyambung hidup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebetulnya, kami keberatan. Tapi setelah ada pemahaman bahwa kasus Covid-19 Kota Solo belum menurun, ya kami harus mengikuti aturan pemerintah dan Insyaallah dana kompensasi segera turun. Karena pasar yang kena dampak penutupan sudah mulai didata,” terang Ketua Bolo Pasar Solo, Suwarjono, kepada Solopos.com melalui Whatsapp, Kamis (22/7/2021) sore.

Baca Juga: Tolak Istrinya Dimakamkan Pakai Prokes, Suami Ngamuk Ancam Dokter RSUD Ngipang Solo

Suwarjono menyebut pendataan pedagang pasar Kota Solo terdampak PPKM darurat sudah dilakukan mulai awal pekan ini. Sementara pendataan pedagang Pasar Burung dan Ikan Depok baru mulai Rabu (21/7/2021).

“Menurut informasi yang saya dapat dari ketua paguyuban pasar tradisional lain, pendataan juga sudah mulai dilaksanakan dengan dibantu lurah pasar. Pengurus paguyuban juga ikut terlibat. Tapi, kami belum mendapatkan informasi kapan kompensasi atau bantuan itu diberikan,” ucapnya.

Bertahan Hidup Dengan Berutang

Suwarjono mengaku tidak mengetahui bentuk bantuan yang akan diserahkan kepada pedagang. Namun, ia berharap bantuan itu berbentuk uang agar lebih mudah didistribusikan.

Baca Juga: Keliling Bawa Bronjong, Kapolsek Pasar Kliwon Solo Door To Door Bagikan Paket Sembako

Selama ini, pedagang pasar Kota Solo yang terdampak penutupan selama PPKM darurat bertahan hidup dengan berutang. Beberapa pedagang menjual perabotan rumah tangga untuk membiayai kebutuhan hidup. “Kami berharap bantuan segera turun dan Pandemi segera berakhir agar kami bisa berdagang dengan tenang,” katanya.

Sekretaris Pasamuan Pasar Tradisional (Papatsuta) Solo, Wiharto, mengaku pada prinsipnya ia tak setuju PPKM darurat berlanjut sebelum ada jaringan pengaman sosial yang jelas bagi masyarakat terdampak.

“PPKM selama ini subjektif, ambigu, dan membingungkan. Hasil evaluasi sementara juga tidak jelas. Kasus Covid-19 semakin bertambah dan ujungnya, masyarakat jadi kambing hitam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya