SOLOPOS.COM - Deretan kios di Terminal Tirtonadi Solo yang tutup karena sepi pembeli, Kamis (31/3/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Sudah hampir tiga kali Lebaran pedagang di kios Terminal Tirtonadi Solo gigit jari. Penumpang bus kian berkurang sejak pandemi Covid-19 melanda.

Setidaknya 50 lebih kios dalam kondisi tertutup saat Solopos.com menyambangi Terminal Tirtonadi, Kamis (31/3/2022) siang. Penumpang bus yang duduk di ruang tunggu keberangkatan juga dapat dihitung jari. Pun dengan bus-bus yang menawarkan jasa kepada penumpang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pernah mengatakan berharap Terminal Tirtonadi menjadi contoh bagi terminal di daerah-daerah lainnya. Terminal yang kini mempunyai convention hall megah menjadi tempat digelarnya puluhan event.

Baca Juga: Turun dari Bus, Lapar? Ini 8 Kuliner Dekat Terminal Tirtonadi Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Fasilitas pusat olahraga megah itu tampak dari Jl A Yani depan Terminal Tirtonadi Solo. Wiwin, salah satu pengurus Himpunan Pedagang Kios dan Pedagang (Hikida) Terminal Tirtonadi saat acara Kantor Staf Presiden (KSP) di Hotel Novotel Solo, Rabu (30/3/2022), menyampaikan keresahannya dan kawan-kawanya sesama pedagang.

Banyak pedagang yang telah puluhan tahun berjualan di Terminal Tirtonadi. Bahkan ia sendiri telah menjadi pengurus Hikida sejak 17 tahun lalu. Hidup segan mati tak mau menjadi potret nasib para pedagang di sana.

Terminal Percontohan

“Ada beberapa elemen di dalamnya, salah satunya Hikida. Perkembangaan saat ini Terminal Tirtonadi merupakan terminal percontohan untuk nasional maupun Asia. Namun yang perlu saya sampaikan, untuk pedagang di kios, kami ini mati segan hidup ya mau ya tidak,” keluh Wiwin.

Baca Juga: Terminal Tirtonadi Solo Uji Coba TOS, Alat Pencatat Bus Secara Online

Bangunan terminal yang megah bercat biru putih dilengkapi dengan pusat olahraga, convention hall, area parkir yang memadai, tak cukup memberikan dampak signifikan bagi pedagang di kios. Puluhan event dengan ribuan pengunjung telah digelar di bangunan yang berada persis di atas kios-kios pedagang.

Pembangunan telah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Wiwin juga berharap pemerintah juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi pedagang setelah hampir tiga tahun dihantam pandemi.

Kenyataannya, tambah Wiwin, kondisi setelah pembangunan terminal sekitar enam tahun lalu sampai saat ini belum ada perubahan untuk penghasilan pedagang. “Mohon dibantu untuk pedagang di kios terminal ini agar tetap bisa senyum. Kami berharap pemerintah juga menggerakkan perekonomian. Tidak hanya di luar, tapi juga di dalam terminal juga diperhatikan,” jelasnya.

Baca Juga: Supermegah! Ada Lapangan Futsal hingga Hall di Atap Terminal Tirtonadi Solo

Tak Dilibatkan Saat Ada Event

Selain Wiwin, Marni, sebagai salah satu pedagang di kios Terminal Tirtonadi Solo juga menceritakan bagaimana ia menutup kiosnya sendiri. Kios berukuran 3 m x 4 m bertuliskan kios miliknya ditutup, sementara ia malah menyewa kios orang lain tepat di belakang ruang tunggu bus pintu barat.

“Ya ini lo kathah [banyak] tutup. Saya dulu di sana [timur], ini kan saya geser ngontrak. Pindah depan pintu penumpang, mbok menawa [barangkali] ada yang beli. Usaha kan,” jelas Marni saat ditemui Solopos.com di terminal tersebut, Kamis (31/3/2022).

Puluhan event yang digelar di convention hall tak membuat penghasilannya bertambah. Marni sendiri belum pernah terlibat berjualan dalam berbagai event di convention hall.

Baca Juga: Hall Terminal Tirtonadi Solo Banjir Event, Padahal Belum Diresmikan

Ia bahkan mengetahui ada event di lantai II terminal dari orang lain. Perempuan yang sudah lebih dari 30 tahun berjualan di terminal tersebut menilai bangunan terminal saat ini dengan pemusatan pintu masuk bisa saja membuat penumpang bus harus berjalan kaki lebih jauh.

“Mendingan dulu, upama bangunan kayak dulu. Sama-sama jalan lah. Penumpang sekarang ibaratnya mau beli minum jauh ya enggak mau to? Itu [convention hall] katanya sering ada event ya? Saya aja malah dikasih tau tetangga, kok kowe ra melu dodol [kok kamu enggak ikut jualan]?” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya