SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Klaten. (Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN - Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Klaten tahun 2020 mencapai rekor tertinggi. Sejak dilangsungkan empat kali pemilihan secara langsung di Klaten sejak 2005, partisipasi pemilih dinilai mencapai puncaknya di Pilkada 2020.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisioner Divisi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Klaten, Wandyo Supriyatno, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (15/12/2020). Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2020 jauh melampaui dari target awal, yakni 77,5 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Pilkada 2020, partisipasi pemilih mencapai 81,4 persen. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan target nasional, yakni 77,5 persen. Di samping itu, juga melampui partisipasi di Pilkada sebelumnya, yakni Pilkada 2020, yakni 67,8 persen.

Akhir Pekan Lalu, Ada 31 Titik Tanah Longsor di Kabupaten Karanganyar

Ekspedisi Mudik 2024

"Tingkat partisipasi di Pilkada 2020 ini adalah yang tertinggi selama pelaksanaan Pilkada langsung di Klaten. Partisipasi pemilih mencapai 81,4 persen. Ini rekor tertinggi karena di Pilkada sebelumnya belum pernah mencapai angka seperti itu [PIlkada langsung di Klaten berlangsung 2005, 2010, 2015, 2020]," katanya kepada Solopos.com, Selasa (15/12/2020).

Wandyo Supriyatno mengatakan tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 81,4 persen tersebut sesuai dengan prediksi yang dipatok KPU Klaten di waktu sebelumnya. Terlampauinya target tersebut disebabkan berbagai hal.

Di antaranya sosialisasi yang gencar dilakukan KPU Klaten di tengah masyarakat, seperti pendidikan pemilih ke anak-anak muda dan di lingkungan sekolah, sosialisasi ke masyarakat umum, sosialisasi melalui media sosial (medsos), dan sosialisasi secara mobile, yakni dengan menumpang kendaraan bak terbuka yang diiringi musik di 26 kecamatan sejak tiga hari menjelang pencoblosan, Rabu (9/12/2020).

"Hasil dari sosialisasi itu ternyata buahnya manis. Saya bisa tersenyum. Padahal jika dipikir-pikir, anggaran sosialisasi tidak sampai dua persen dari total anggaran keseluruhan [di tengah pandemi Covid-19, anggaran KPU Klaten senilai Rp57 miliar]. Kalau dari segi anggaran sebenarnya lebih besar di Pilkada sebelumnya," katanya.

Andil Paslon

Wandyo Supriyatno mengatakan masing-masing pasangan calon (paslon) yang bertarung di Pilkada 2020 juga memberikan andil terhadap tingginya angka partisipasi pemilih di Pilkada 2020. Hasil survei yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan pencoblosan diketahui, para pemilih di Klaten memang sudah antisias ingin menentukan pilihannya di Pilkada 2020.

"Saya juga sudah melakukan survei tiga bulan lalu. Sebanyak 70 orang dari 100 orang akan memilih di Pilkada 2020. Ada yang ingin memilih calon petahana [30 persen], ada yang ingin mengganti calon petahana [15 persen], ada yang menentukan sikap di akhir atau menjelang pemilihan [25 persen]. Antusiasme kawula muda atau pemilih pemula di Klaten juga tinggi. Di Klaten ini ada 78.000 pemilih pemula," katanya.

Mabuk Berat, Wanita Ini Terbangun Tunggangi Kuda dan Masuk Hutan

Disinggung tengang munculnya pandemi Covid-19, Wandyo Supriyatno, mengatakan adanya kasus Covid-19 di Klaten tak mempengaruhi jumlah pemilih di Pilkada 2020. Para pemilih tetap berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) di hari pencoblosan, Rabu (9/12/2020).

"Adanya Covid-19 ini juga membikin anggaran di divisi sosialisasi menjadi lebih hemat. Perlu diketahui, kami itu membatalkan agenda konser musik di lima daerah pemilihan (dapil) selama masa kampanye. Anggaran per konser musik senilai Rp25 juta. Tapi nyatanya, tingkat partisipasi masih tinggi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya