SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampel darah pasien Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengalami kenaikan yang cukup banyak, yakni bertambah 55 orang dalam sehari, Jumat (20/11/202). Angka itu merupakan rekor terbanyak kasus Covid-19 di Sragen dalam sehari.
Satu dari kasus baru di Sragen itu dinyatakan meninggal dunia, Jumat (20/11/2020).
Selama sepekan terakhir, setiap hari terjadi kasus kematian pasien Covid-19 simptomatik atau dengan gejala. Jumlah kasus kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 per Jumat sore mencapai 50 orang.
Total kasus Covid-19 di Sragen mencapai 1.175 orang dari sebelumnya 1.120 orang. Jumlah pasien yang dirawat meningkat dari 228 orang menjadi 254 orang. Akibatnya ruang isolasi di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, penuh.
Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Sragen Dedy Endriyatno harus bergerak mencari jalan keluar atas peningkatkan kasus yang signifikan itu. Dia menyebut penambahan kasus yang signifikan ternyata terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota, termasuk di Sragen.
Untuk isolasi mandiri bagi pasien asimptomatik atau tanpa gejala, jelas dia, masih memungkinkan dengan mengoptimalkan seluruh gedung di Technopark Ganesha Sukowati. Dia menyebut kapasitas ruang isolasi untuk 130 orang bisa ditingkatkan menjadi 250 orang.
"Namun, ruang isolasi bagi pasien simptomatik di rumah sakit ini yang pusing. Semua ruang isolasi di RSUD Sragen dan RSUD Gemolong penuh. Solusi untuk pasien simptomatik baru dibicarakan Senin besok. Termasuk penambahan ruang isolasi RSUD baru dilakukan pekan depan. Solusinya ya jangan sakit!" ujar Dedy yang juga Wakil Bupati Sragen itu saat dihubungi Solopos.com, Jumat (20/11/2020).

Tak Menyerah

Dedy tak mau tinggal diam dan menyerah tetapi tetap bergerak untuk melawan Covid-19 setelah rekor kasus baru terbanyak di Sragen dalam sehari terjadi. Dia menjelaskan rencana gropyokan dengan pola satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk satu kecamatan itu masih tataran konsep dan baru dipaparkan pada Senin besok.
Dia mengatakan SKPD harus melakukan supervisi satgas kecamatan dan desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan perencanaan ke depan. "Ya, begitu terus. Nanti dikuatkan dengan job description yang jelas dan SOP yang tegas," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr Hargiyanto mengatakan tugas DKK melakukan testing, tracing, dan treatment (3T). Dengan tugas itu, Hargiyanto tak bisa membayangkan tugas para tenaga kesehatan. Selama sepekan terakhir, ujar dia, DKK sudah melakukan testing sampai 1.500 orang dan rapid test sebanyak 21.000 orang.
Bahkan para nakes di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sragen bekerja sampai pukul 23.00 WIB. Dengan tanggung jawab 3T itu, Hargiyanto berharap ada upaya penegakan protokol kesehatan secara mandiri dari masyarakat.
"Ya, per Jumat sore ini ada penambahan 55 orang dan salah satu di antaranya meninggal dunia. Yang sembuh sebanyak 28 orang," ujarnya.
Pada Kamis (19/11/2020) ada penambahan kasus baru sebanyak 11 orang dan satu di antaranya meninggal dunia serta yang sembuh sebanyak 17 orang. Satu kasus yang meninggal pada Kamis lalu berinisial S, 59, warga Sragen Kota. Sedangkan satu pasien yang meninggal Jumat berinisial SHW, 69, warga wilayah Kecamatan Gemolong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya