SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo, (Solopos/Ni'matul Faiza)

Solopos.com, BOYOLALI — Capaian realisasi investasi Boyolali sepanjang 2022 berhasil memecahkan rekor karena ini baru kali pertama investasi masuk melampui nilai APBD. Nilai APBD Boyolali saatini di kisaran Rp2 triliun sementara realisasi investasi 2022 mencapai Rp3,125 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo, mengungkapkan tambahan investasi yang besar berasal dari dua sektor yaitu industri dan transportasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebut di sektor industri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) investasi masuk mencapai Rp315 miliar dan pada Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp237 miliar.

Kemudian, untuk sektor transportasi mencapai Rp1.088 triliun pada 2022 yang didominasi oleh pembangunan jalan tol. Dari catatan Solopos.com, wilayah Boyolali dilewati tol Trans Jawa dan memiliki tiga gerbang tol.

Masing-masing di Ngemplak, Bandara Adi Soemarmo, dan Mojosongo. Selain itu, nantinya Boyolali juga akan dilewati tol Solo-Jogja. Kondisi ini dinilai menguntungkan bagi Boyolali karena akan menarik minat kalangan usaha dan industri untuk masuk dengan dukungan kemudahan sarana transportasi.

Di sisi lain, beberapa sektor lain juga menyumbang capaian investasi Kabupaten Boyolali. Purnawan mencontohkan sektor perdagangan dan reparasi, tanaman pangan, perumahan, hotel dan restoran, konstruksi, serta jasa.

“Beberapa perusahaan asing seperti dari Korea dan Jepang juga berinvestasi di Boyolali,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Senin (30/1/2023).

Ia mengungkapkan kemudahan perizinan yang berbasis OSS RBA atau Online Single Submission Risk-Based Approach juga menjadi salah satu faktor daya tarik investasi di Kota Susu.

Kemudahan Perizinan

“Kemudian, informasi perizinan ini, dengan kami bangun mal pelayanan terpadu sudah terfasilitasi satu pintu. Jadi, pengusaha nanti misal ada konsultasi kami fasilitasi di satu tempat di MPP [Mal Pelayanan Publik],” kata dia.

Ia menyebutkan dulu mungkin saat mau berinvestasi, pengusaha harus berpindah-pindah dari satu dinas ke dinas lain. Namun, sekarang sudah bisa dilakukan di satu tempat sehingga mempermudah investor.

Lebih lanjut, Purnawan berharap peningkatan capaian investasi di Boyolali dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boyolali serta menurunkan kemiskinan. “Ini sesuai dengan visi misi Pak Bupati, dan kami jadi misi pro investasi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, capaian investasi Boyolali yang dihitung lewat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan Online Single Submission (OSS) mencapai Rp3.125.294.501.658 atau Rp3,125 triliun hingga triwulan IV 2022.

Capaian tersebut terdiri dari realisasi LKPM Rp2.298.473.603.942 dan OSS Rp826.820.897.716. “Itu lebih dari target LKPM Provinsi yaitu Rp1,750 triliun. Jadi itu kami tercapai 131,34 persen di laporan LKPM,” ujarnya.

Perincian capaian LKPM per triwulan 2022 yakni:

Triwulan I: Rp1.265.602.231.369
Triwulan II: Rp649.850.312.787
Triwulan III: Rp224.831.396.339
Triwulan IV: Rp158.189.663.447

Kemudian perincian realisasi di OSS yakni:
Triwulan I: Rp197.740.490.861
Triwulan II: Rp238.497.966.181
Triwulan III: Rp195.653.401.423
Triwulan IV: Rp194.929.039.251

Realisasi gabungan dari OSS dan LKPM:
Triwulan I: Rp1.463.342.722.230
Triwulan II: Rp888.348.278.968
Triwulan III: Rp420.484.797.762
Triwulan IV: Rp353.118.702.698

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya