SOLOPOS.COM - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (Dok/PDIP)

Solopos.com, JAKARTA — PDIP memberi beasiswa kepada mahasiswa yang mau menjadi sukarelawan penelitian untuk membandingkan kepemimpinan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan, pendaftar beasiswa sudah mencapai 53 orang.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Peminatnya sangat banyak, mencapai 53 orang. Saya sangat terkejut dengan banyaknya mahasiswa yang ikut melamar untuk mendapatkan beasiswa,” kata Hasto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (25/10/2021).

Menurut dia, pesertanya sebagian besar mengambil program S2 dan S3 dan berasal dari kalangan perguruan tinggi ternama.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Rudy Dukung Ganjar Pranowo, Hasto: Itu Obrolan Warung! 

“Ada dari Universitas Indonesia, UGM, Universitas Airlangga, UIN Banda Aceh, hingga dari Oslo University, Manila University, Universiti Sains Malaysia. Kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan dan lainnya,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan keseluruhan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian perbandingan kepemimpinan SBY dan Jokowi tersebut, menurut Hasto, untuk menilai kepemimpinan presiden dari berbagai sektor.

Kepemimpinan Nasional

“Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab dan bagaimana ‘legacy’ seorang presiden diambil. Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata,” jelas Hasto.

Pria kelahiran Yogyakarta ini berpendapat berbagai kajian terkait kualitas pemilu selama kepemimpinan seorang presiden juga penting.

Hasto mencontohkan, mengapa dalam era demokrasi dengan kompetisi yang sangat ketat, pada tahun 2009 ada parpol yang mencapai kenaikan perolehan suara 300 persen.

Baca Juga: Elektabilitas Ditanggapi Sinis DPP PDIP, Ganjar Pranowo: Survei Apa? 

“Penelitian ini menarik. Apakah hal tersebut sebagai hasil kerja organisasi atau campur tangan kekuasaan,” ucapnya.

Dia menambahkan, penelitian tentang kualitas pemilu sangat penting, mengingat saat ini sedang dibahas tahapan Pemilu.

Bagi PDI Perjuangan, tambah dia, upaya peningkatan kualitas Pemilu menjadi tema kajian akademis yang sangat menarik karena obyektif dan metodologinya bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

“Dengan mengedepankan riset untuk analisis kebijakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas demokrasi dan bagaimana sistem politik Indonesia benar-benar mengabdi pada rakyat, bangsa dan negara Indonesia,” kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya