SOLOPOS.COM - Pasangan pengungsi Rohingya membawa bayi mereka saat menyeberang sungai Naf di Teknaf, Bangladesh, Kamis (7/9/2017). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammad Ponir Hossain)

Pengungsi Rohingya terus bertambah hingga mencapai 536.000 orang.

Solopos.com, NEW YORK — Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan jumlah pengungsi Rohingya yang menyelamatkan diri dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar Utara ke Bangladesh hingga Rabu (11/10/2017), telah mencapai 536.000 orang. Sebanyak 14.000 orang di antara mereka menyeberangi perbatasan dalam dua hari terakhir.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Jumlah pengungsi yang menyelamatkan diri dari Myanmar ke Bangladesh sejak akhir Agustus telah mencapai 536.000 dan 14.000 telah menyeberangi perbatasan dalam dua hari terakhir,” kata Juru Bicara PBB Farhan Haq, Kamis (12/10/2017).

Dia menambahkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Jeffrey Feltman mengunjungi Myanmar pada Jumat sampai Selasa (16/10/2017) untuk berdiskusi dengan para pejabat Myanmar.

Haq mengatakan kunjungan tersebut dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berulang kali menyerukan penghentian operasi militer dan kekerasan di Negara Bagian Rakhine di Myanmar Utara dan akses tanpa halangan bagi dukungan kemanusiaan dan pemulangan pengungsi secara aman, sukarela serta bermartabat ke daerah asal mereka.

“Pembahasannya juga akan fokus pada pembangunan kerja sama yang konstruktif antara Myanmar dan PBB guna mengatasi masalah mendasar yang memengaruhi semua masyarakat di daerah terkait,” kata Farhan Haq kepada wartawan di Markas Besar PBB, sebagaimana dikutip Xinhua.

Haq menambahkan organisasi anak PBB (Unicef) dan Pemerintah Bangladesh telah sepakat untuk secepatnya membangun 10.000 WC di kamp dan permukiman buat pengungsi di Coxs Bazar, tempat sebagian besar pengungsi ditampung. Pembangunan setiap WC akan memerlukan biaya di bawah US$150, tapi akan mencakup pemenuhan kebutuhan sanitasi 150.000 orang.

“Unicef menyatakan sudah ada laporan mengenai penyakit yang menular melalui air tercemar di beberapa kamp, dan menekankan perlunya untuk meningkatkan cakupan sanitasi,” kata Haq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya