SOLOPOS.COM - Sejumlah penumpang duduk tanpa jarak di gerbong KRL Solo-Jogja di Stasiun Balapan, Solo, Kamis (10/3/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penyediaan kursi prioritas bagi kelompok penyandang disabilitas dan kelompok renta di kereta rel listrik atau KRL Solo-Jogja ternyata masih kerap disalahgunakan.

Hal itu seperti diungkapkan beberapa penumpang KRL yang berbincang dengan Solopos.com dalam perjalanan di kereta rel listrik tersebut, Kamis (9/6/2022) lalu. Mereka mengaku masih melihat adanya ketidaksadaran masyarakat atas hak bagi kelompok difabel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para penumpang tersebut mengusulkan agar ada petugas khusus yang berkeliling memastikan tempat duduk yang tersedia dipakai sebagaimana mestinya. Hal itu sekaligus untuk membangun kesadaran pada penumpang untuk memprioritaskan kelompok yang berhak atas kursi prioritas tersebut.

Marshella, seorang komuter asal Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, menilai kursi prioritas di dalam KRL Solo-Jogja sering kali bak kursi penumpang biasa pada umumnya. “Kursi prioritas malah kayak kursi kosong biasa. Kalau kosong ya dibuat duduk,” jelasnya.

Di sisi lain, ia sempat melihat ada penumpang lansia yang justru tak mendapat tempat duduk. Marshella mengapresiasi adanya petugas yang selalu siaga bergantian mencarikan tempat duduk bagi kelompok difabel atau renta.

Baca Juga: Jadwal Terbaru dan Terlengkap KRL Solo-Jogja per Maret 2022

“Padahal ada mbah-mbah berdiri pun malah pura-pura tidur [penumpang yang duduk]. Tapi alhamdulilah sih biasane ada petugas juga yang carikan tempat duduk,” tuturnya.

Kesadaran Masyarakat

Saat ditanya tentang sikapnya saat di dalam KRL Solo-Jogja, Marshella memastikan akan memberikan tempat duduknya pada kelompok difabel atau orang lansia bila mereka tak mendapat tempat duduk.

“Kalau aku lagi duduk ya tak kasih. Tapi nek lagi berdiri biasane njawil [menyuruh] mas-mas yang sekiranya kuat untuk berdiri,” jelasnya.

Baca Juga: PT KCI Luncurkan Kartu Multi Trip KRL Solo-Jogja Bertema Peta Kota Solo

Komuter asal Solo, Kukuh SW, 24, juga menilai kesadaran masyarakat akan aksesibilitas difabel masih perlu dibenahi. Ia masih sering mendapati penumpang yang tak berinisiatif memberikan kursi prioritas bagi penumpang lain yang lebih membutuhkan.

“Masih menemukan [penumpang yang secara inisiatif memberikan kursi prioritas]. Sering sih,” jelasnya kepada Solopos.com.

Namun tak jarang ada juga yang mau memberikan kursinya bagi penumpang difabel atau lansia. Meski ada beberapa yang harus melalui imbauan petugas pengamanan KRL Solo-Jogja.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Jadi 30 Perjalanan Per Hari, Berikut Jadwal Lengkapnya

“Sekarang kan ibarate siapa cepat dia dapat. Tapi enggak jarang ada ibu hamil atau bawa anak yang memberikan kursi prioritasnya. Tapi biasanya ada imbauan dari petugas gitu,” tuturnya.

Kukuh mengaku pernah memberikan kursi bagi seorang bapak yang menggendong bayi saat berada di KRL. Namun mirisnya, kursi yang sengaja ia berikan untuk bapak tersebut malah dipakai penumpang lain.

“Tapi aku tau [pernah], udah ngasih kursi nonprioritas untuk bapak-bapak nggendong anak malah diserobot mas-mas,” katanya dengan nada kesal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya