SOLOPOS.COM - Paus Fransiskus. (dok. UNTV via AP)

Solopos.com, ROMA — Pemimpin gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus dikabarkan ingin berkunjung ke Korea Utara. Rencana ini masih terkait perdamaian di Semenanjung Korea.

Wacana kunjungan Paus Fransiskus diungkap oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Presiden Moon dan Paus Fransiskus sempat bertemu di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan laporan Yonhap, seperti dilansir Liputan6, Senin (1/11/2021), Presiden Moon optimistis kunjungan Paus Fransiskus akan memperkuat peluang perdamaian.

“Paus Fransiksus selalu berdoa untuk perdamaian Semenanjung Korea dan menyatakan niatnya untuk mengunjungi Korea Utara,” ujar Presiden Moon melalui Facebook.

Baca Juga: Pangeran Charles Doakan Jokowi Sukses Pimpin Presidensi G20 pada 2022

Presiden Moon pun percaya bahwa jalan menuju perdamaian di Semenanjung Korea akan kembali berjalan. Selain dukungan Paus Fransiskus, Presiden Moon berkata dukungan perdamaian di G20 juga muncul dari Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Angela Merkel.

Pada 2018, Presiden Moon sebetulnya telah menyampaikan undangan Kim Jong-un kepada Paus Fransiskus agar berkunjung. Namun, wacana itu gagal direalisasi karena hubungan AS-Korut sedang panas.

Korut adalah negara otoriter dan komunis. Mayoritas penduduknya tak mengikuti ajaran agama. Ini berbeda dari Korsel yang memiliki masyarakat Katolik dan Protestan. Saat ini, Korut juga sedang mengalami masalah pangan.

Baca Juga: Sebanyak 2.973 Gerai Beroperasi, Ini Keunggulan Pertashop Pertamina

Krisis Pangan

Saat ini, Korut juga sedang mengalami masalah pangan. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahkan meminta rakyat untuk makan lebih sedikit hingga tahun 2025 dalam upaya memerangi krisis pangan.

Harga pangan melonjak di Korea Utara karena kurangnya pasokan yang tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat yang tinggal di negara tersebut.

Kim Jong-un mengatakan situasi pemenuhan bahan pangan rakyat sekarang semakin sulit karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijiannya.

Kekurangan makanan di Korea Utara telah diperburuk oleh sanksi, pandemi virus corona, dan topan tahun lalu, demikian dikutip dari laman wionews, Jumat (29/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya