GUNUNGKLIDUL-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUD NI) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggelontorkan dana Bantuan Operasional Pelaksanaan (BOP) untuk lembaga PAUD di Gunungkidul sebesar Rp8,4 Miliar.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dirjen PAUDNI Lydia Freyani Hawadi mengatakan, kondisi PAUD di Indonesia masih menghawatirkan dari karena tidak bisa mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan Pelanja Negara (APBN) karena meski alokasi untuk pendidikan besar namun untuk pegawai.
“APBN hanya sitimulan saja, kami harus berusaha keras terus mengupayakan anggaran yang lebih baik, terutama perhatian di daerah,” katanya dalam acara Gebyar PAUD di Bangsal Sewoko Projo Wonosari, Rabu (12/6/2013).
Bantuan Rp8,4 miliar tersebut, lanjut Lydia untuk operasional PAUD, kesejahteraan guru PAUD dan sebagainya. Kemajuan PAUD, lanjut Lydia tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Perlu sharing dengan APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten dan Kota.
Bupati Gunungkidul Badingah mengaku, 70% APBD Gunungkidul terserap untuk pegawai PNS. Badingah tidak bisa menjanjikan sisa APBD untuk PAUD karena masih banyak bebutuhan yang lain.
Jumlah lembaga PAUD di Gunungkidul ada 1625 lembaga, dengan tenaga pengajar 4500 guru PAUD.
Selama ini, kesejahteraan guru PAUD terus dikeluhkan. Dana insentif Rp100.000 per bulan dari APBD dan APBN terkadang tidak lancar.