SOLOPOS.COM - PEMBELAJARAN PAUD -- Kepala Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan PAUD, Kemendikbud, Dra Enah Suminah MPd, menyampaikan materi tentang Bagaimanakah Menciptakan Model Pembelajaran PAUD yang Ramah Anak di TPP Al Firdaus Solo. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widyastuti)

Solo (Solopos.com) – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan pendidikan yang berorientasi pada hasil, tapi proses pendidikan anak itu sendiri.

PEMBELAJARAN PAUD -- Kepala Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan PAUD, Kemendikbud, Dra Enah Suminah MPd, menyampaikan materi tentang Bagaimanakah Menciptakan Model Pembelajaran PAUD yang Ramah Anak di TPP Al Firdaus Solo. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widyastuti)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan PAUD, Kemendikbud, Dra Enah Suminah MPd, mencontohkan ketika seorang anak bermain seolah-olah memperagakan pesawat terbang yang sedang terbang, padahal anak tersebut tidak membawa mainan pesawat terbang, hal itu menandakan kemampuan abstrak anak sedang berkembang pesat. Anak tersebut mampu memperagakan sesuatu yang sudah terkonsep dalam pikirannya.

“Jadi jangan dilarang karena orangtua atau guru menilai anak salah, memperagakan pesawat terbang tapi tidak memegang pesawat terbang,” jelasnya saat memberikan materi dalam kegiatan Sosialisasi PAUD Percontohan Tingkat Kota TPP Al Firdaus dan Workshop Menjadi Pendamping yang Cerdas Bagi si Kecil di TPP Al Firdaus, akhir pekan ini.

Enah menjelaskan seorang anak belajar dari pengalaman ke konsep, dari konkret ke abstrak. Idealnya seorang anak tidak sekadar memiliki ide atau gagasan, tapi bisa menghasilkan sebuah karya meski dari kacamata orang dewasa karya yang dihasilkan itu tidak benar. “Misalnya saat anak dilatih mewarnai gambar. Hal yang dinilai bukan pada pemilihan warna yang tepat sesuai tema gambar ataupun cara mewarnai yang benar sehingga karya yang dihasilkan benar-benar rapi, tapi yang dinilai adalah kemampuan gerak anak saat mewarnai,” terangnya.

PAUD, urainya, menurut Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Prinsip PAUD, urainya, adalah berdasarkan perkembangan atau kebutuhan anak, berpusat pada anak, bersifat holistik dan integratif serta dilakukan melalui pendekatan bermain. “Sementara pendidikan karakter berfungsi sebagai payung dan pengikat keseluruhan proses dan produk kurikulum,” jelasnya.

Pembicara lainnya dari Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus, Muhammad Adhari Psi, menguraikan profil pendidik ramah anak adalah ikhlas yang berarti tulus dan tidak menyimpangkan niat, jujur yang bermakna benar, akurat, valid, tepat, amanah yang mengandung konsekuensi gigih, pembelajar dan profesional, sabar yang ditunjukkan dalam sikap tidak emosional dan tidak pantang menyerah.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya