SOLOPOS.COM - Kondisi mobil jeep yang digunakan menyusuri Delanggu dalam The Village Trip, Sabtu (6/11/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah wisatawan Soloraya dan sekitarnya mulai melirik wisata berkeliling di kawasan Delanggu, Klaten, dengan menumpang mobil jeep tua. Konsep berwisata jalan-jalan dengan menumpang jeep klasik ditawarkan pengelola Taman Sehat Rejosari (Tasero) Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu yang bekerja sama dengan Prambanan Classic Jeep.

Sebagaimana diketahui, kawasan Delanggu dinilai menjadi daerah satelit yang menyimpan sejuta ciri khas di Kabupaten Bersinar. Tak hanya bangunan tua di sekitar eks Pabrik Karung Goni yang pernah menjadi pabrik terbesar di Asia Tenggara, Delanggu juga menyimpan berbagai pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan sentra kuliner. Di Delanggu juga terdapat Stasiun Delanggu. Delanggu juga dikenal dengan produk beras Delanggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Potensi yang tersebar di kawasan Delanggu tersebut ditangkap pengelola Tasero Delanggu untuk dikombinasikan dengan berwisata berkeliling di Delanggu dengan menggunakan jeep tua alias jeep tua. Para wisatawan diajak menikmati alam sekaligus bernostalgia dengan bangunan bersejarah di Delanggu.

Baca Juga: Gratis, Program Prmanis Dinas Arpus Klaten untuk Perbaikan Arsip 

Ekspedisi Mudik 2024

Mulai Sabtu (30/10/2021), Tasero Delanggu dan Prambanan Classic Jeep membuka perjalanan wisata berkonsep The Village Trip. Para wisatawan diajak melintasi perdesaan, persawahan, bangunan tua, serta sejumlah sentra UMKM di Delanggu dan sekitarnya. Perjalanan wisata dinilai semakin mengasyikkan karena para wisatawan berkeliling dengan mobil jeep tua.

Mobil 4 X 4 WD yang ditumpangi para wisatawan sudah berusia tua. Tahun pembuatan jeep dimulai dari tahun 1941, tahun 1951, dan 1964. Jenis jeep yang ditumpangi para wisatawan, seperti willys, nissan patrol, dan lainnya.

“Di sini, kami berkolaborasi dengan teman-teman dari Prambanan Classic Jeep. Ini bisa menjadi wisata alternatif di Delanggu. Di Delanggu banyak bangunan bersejarah, persawahan dengan pemandangan indah, beras Delanggu, pusat UMKM dan kuliner. Para wisatawan menyusuri pusat-pusat tersebut dengan jeep tua. Sementara ini, peminatnya baru dari Soloraya dan sekitarnya. Soalnya, baru dimulai [di-launching] akhir pekan lalu,” kata Owner Tasero Delanggu, Muhammad Husen Prabowo, saat ditemui wartawan di Delanggu, Sabtu (6/11/2021).

Tarif Jeep

Hal senada dijelaskan salah seorang pengelola Tasero Delanggu, Sudarmono, 46. Para pengunjung yang berminat menyusuri kawasan Delanggu dengan menumpang jeep tua ditarik tiket senilai Rp200.000 per mobil per trip (diisi 4 orang-5 orang). Di antara lokasi yang dikunjungi wisatawan, seperti bangunan tua eks Pabrik Karung Goni Delanggu, sentra makanan kering di Kepanjen, sentra pande besi di Segaran, dan lainnya.

“Start-nya dari Tasero Delanggu sini. Rute reguler di Delanggu dan sekitarnya biasanya membutuhkan waktu 1-2 jam [sekali trip]. Wisatawan bisa juga request tempat yang dituju. Hingga ke pusat durian di daerah Boyolali juga [senilai Rp350.000 per mobil per trip]. The Village Trip ini melengkapi fasilitas yang sudah ada, seperti outbond, memancing, resto, dan lainnya,” katanya.

Ketua Prambanan Classic Jeep, Agus Sulistyo Budi, mengatakan total mobil jeep yang disiapkan melayani wisatawan mencapai 25-an mobil jeep. Seluruh mobil jeep tersebut sudah tergolong klasik alias berusia tua.

Baca Juga: Pekerjaan Minus Hingga 4%, Bupati Klaten Minta Proyek Fisik Dikebut

“Di sini, kami bawa lima jeep karena sesuai kebutuhan hari ini. Jeep kami paling tua dibuat tahun 1941. Jeep-jeep kami ada yang buatan Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang. Semua jeep masih kami pertahankan bodi aslinya. Untuk mesin juga masih sehat. Meski seperti itu, dalam sekali nge-trip, biasanya kami tetap membawa satu mekanik,” katanya.

Salah seorang wisatawan yang tertarik berkeliling di Delanggu dan sekitarnya dengan jeep tua, yakni Intan Mutiara Putri, 21, mengatakan berkeliling dengan mobil jeep memberikan sensasi tersendiri. Sepanjang nge-trip, dirinya juga bisa berswafoto di beberapa lokasi yang dinilai instagramable.

“Saya baru kali pertama naik jeep tua ini. Tadi, sempat deg-degan juga. Selama ini, syaa tahunya jeep tua melihat di televisi. Kali ini bisa menumpanginya. Bedanya dengan menumpang mobil biasa kalau naik jeep ini suasananya terbuka [bisa leluasa memandang pemandangan dari berbagai sudut karena naik mobil jeep terbuka],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya