SOLOPOS.COM - Ilustrasi persawahan (Sumber: Freepik.com)

Solopos.com, MAGELANG —Dinas Pertanian dan Pangan (Distan Pangan) Kabupaten Magelang telah melakukan riset identifikasi dan karakterisasi padi Sri Mulyo yang ada di Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Mengutip dari situs Beritamagelang.id, Minggu (10/7/2021), padi Sri Mulyo ini rupanya banyak dilirik oleh daerah lain dan dikhawatirkan akan diklaim menjadi milik mereka, oleh karena itu Distan Pangan setempat menggelar riset identifikasi dan karakterisasi ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas mengatakan bahwa proses ini sudah masuk dalam tahap kedua untuk padi lokal yang awalnya ditemukan di Desa Kalisalah, Kecamatan Salaman.

Distan Pangan Kabupaten Magelang
Distan Pangan Kabupaten Magelang (Sumber: Beritamagelang.id)

Baca Juga : Petani Merbabu Tumpangsari Tembakau dan Sayuran

Dalam kegiatan tersebut, Ade mengatakan bahwa proses ini juga merupakan anjuran dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Jawa Tengah yang sudah disampaikan seminggu sebelum proses identifikasi dan karakterisasi ini dilakukan.

Dijelaskan pula oleh Ade, proses identifikasi ini sendiri dimulai dengan cara menghitung berapa bulir malai yang dihasilkan, baik yang berisi maupun yang kosong. Proses identifikasi ini memperkirakan berapa hasil produksi padi lokal Sri Mulyo ini.

Perhitungan ini dilakukan guna menentukan padi yang sudah ada varietasnya akan ditemukan spesifik dari padi ini. Dari tinggi tanamannya, kemudian jumlah malai, serta jumlah bulir pada tiap malai, sehingga akan diketahui setiap varietas memiliki ciri spesifikasi fisik masing-masing.

Baca Juga : Desa Grabag Buka Dapur Umum Warga Isoman Covid-19

Area persawahan di Desa Sriwedari ini kurang lebih 4.000 meter dan diperkirakan hasil panen oleh penggarap dan pelaku organik di lahan persawahan sekitar 2 ton. Diharapkan dengan identifikasi ini akan bisa diterbitkan sertifikasi lokal yang boleh dikembangbiakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang.

Menurut Ade, padi Sri Mulyo ini merupakan varietas yang belum ada namanya. Kemudian petani Kalisalak sendiri tidak tahu ini varietas apa, padahal sebelumnya sudah disampaikan sejak 15 tahun lalu terkait varietas padi ini dan diberi nama lokal Jangir dan oleh petani setempat diberi nama Sri Mulyo.

Ade berharap dengan adanya identifikasi BPSB Jawa Tengah dan balai benih Kabupaten Magelang,  padi lokal ini bisa disertifikasikan dan diusulkan menjadi varietas lokal. Ade juga menjelaskan bahwa saat ini di Magelang sudah diluncurkan padi Mentik Wangi Susu. Dengan kehadiran padi Sri Mulyo ini bisa diharapkan menjadi varietas unggulan yang kedua.

Oleh karena itu juga, Distan Pangan Kabupaten Magelang akan mengawal untuk identifikasi geografi,  agar bisa diklaim  bahwa Kabupaten Magelang memiliki jenis varietas padi Sri Mulyo ini mengingat sementara ini belum ada spesifikasi varietas padi yang  dimiliki Sri Mulyo.

Ade menambahkan, tujuan identifikasi ini yang pertama adalah kebanggaan dan yang kedua pastinya adalah meningkatkan potensi di Magelang yang ternyata ada varietas lokal yang perlu diketahui dan perlu juga disertifikasikan atau dilegalkan.

Selain itu, agar masyarakat Magelang memiliki padi varietas lokal yang mampu bersaing dalam hal kualitas produksi dengan produk kabupaten lain. Dan yang pasti, dengan adanya varietas baru ini,dapat meningkatkan pendapatan lebih untuk masyarakat, khususnya petani lokal di Kabupaten Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya