SOLOPOS.COM - Situasi rumah duka pasutri asal Mojosongo, Solo, yang meninggal dunia saat bulan madu setelah pemakaman, Selasa (4/10/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Jenazah pasangan suami istri atau pasutri, BS dan BH, asal Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, yang meninggal saat bulan madu di Karanganyar dimakamkan di Permakaman Muslim Al Maqbarok, Ngemplak, Boyolali, Selasa (4/10/2022).

Pasangan yang baru menikah pada Kamis (29/9/2022) itu meninggal diduga karena meminum obat kuat yang memacu denyut jantung hingga pembuluh darah pecah. Jenazah mereka ditemukan pada Senin (3/10/2022) siang di salah satu hotel di wilayah Karangpandan, Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Mojosongo, Winarto, mengatakan jenazah pasutri muda itu tiba di rumah duka pada Senin malam. Jenazah dibawa menggunakan ambulans dari RSUD Karanganyar. Kala itu, tangis keluarga pecah saat jenazah dibawa masuk ke rumah duka.

“Jenazah dimakamkan pada Selasa [4/10/2022] pukul 13.00 WIB di Ngemplak, Boyolali. Namun, saya tidak ikut mengantar ke permakaman,” ujarnya mengenai pemakaman pasutri asal Mojosongo, Solo, yang meninggal saat bulan madu itu saat diwawancarai, Selasa.

Pasutri itu berangkat pada Sabtu (1/10/2022) untuk menghabiskan waktu pada akhir pekan sembari bulan madu di lereng Gunung Lawu dan menginap di salah satu hotel di Karangpandan, Karanganyar. Mereka ditemukan meninggal dunia di dalam kamar hotel pada Senin.

Baca Juga: Pasutri Mojosongo Solo Meninggal saat Bulan Madu di Karanganyar, Keluarga Shock

Latar Belakang Korban

“Informasi yang saya dapat seperti itu [bulan madu di hotel]. Lantaran pengantin baru mungkin ingin menghabiskan waktu berdua di hotel,” ujarnya. Menurut Winarto, BH merupakan anak kedua pasangan suami istri Baihaqi-Kadarinah Andayani.

Pasutri itu berasal dari Pemalang, Jawa Tengah. Mereka pindah domisili ke Mojosongo, Solo. Namun, Winarto tak mengetahui secara pasti kapan keluarga pasutri yang meninggal saat bulan madu itu pindah domisili ke Kota Solo.

“Pasutri Baihaqi-Kadarinah Andayani memiliki tiga anak. Ketiganya perempuan. Nah, almarhumah ini anak kedua. Sepengetahuan saya, meski sudah resmi menikah namun belum melapor ke kelurahan. Jadi saya tidak tahu banyak mengenai latar belakang korban,” ujarnya.

Baca Juga: Diduga Jadi Penyebab Kematian Pasutri asal Solo, Ini Efek Buruk Obat Kuat

Sementara itu, seorang warga setempat, Rahmad, mengaku hanya mengenal kedua orang tua almarhumah. Dia kerap menyapa orang tua almarhumah saat mengendarai sepeda motor. Namun, ia tak mengenal secara jelas ketiga putrinya.

“Kalau tidak salah, putri sulungnya juga sudah menikah. Kemudian disusul almarhumah yang melangsungkan pernikahan pada pekan lalu. Namun, sehari-hari saya tidak tahu secara persis seperti apa. Rumahnya di pinggir jalan besar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya