SOLOPOS.COM - juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto memberikan keterangan pers (Antara/Hafidz Mubarak A)

Solopos.com, SOLO - Kasus pasien positif virus corona di Indonesia terus bertambah. Hingga Kamis (19/3/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak 309 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Hal itu disampaikan oleh Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona dalam jumpa pers. Yuri menyebut jumlah kasus virus corona di Indonesia hingga hari ini adalah 309 orang. Artinya, ada 82 kasus baru mengingat pada Rabu (18/3/2020) ada 227 orang yang positif corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah Manfaat Bawang Bombai yang Harganya Kian Mahal di Pasaran

Yuri menjelaskan, penambahan pasien corona terbanyak dari DKI Jakarta yakni 52 kasus baru. Dilanjutkan dengan Banten dengan adanya 10 kasus baru. Wabah ini juga sudah merambah ke Pulau Sulawesi dengan tambahan tiga kasus baru di Sulawesi Tengah dan dua kasus baru di Sulawesi Selatan.

Selain itu, ada kasus di Lampung, Riau, Kalimantabn Barat, Kalimantan Timur, dan Bali. Ditambah lagi dengan kasus baru virus corona dua orang di Jawa Barat dan empat kasus baru di Jawa Tengah.

"Totalnya ada 309 orang. Sebanyak 15 orang sembuh dan 25 orang meninggal dunia," kata Yuri.

Simak! Prosedur Tes Corona Gratis di Posko 24 Jam RSUD Dr Moewardi Solo

Yuri menjelaskan, rata-rata usia pasien positif virus corona di Indonesia yang meninggal adalah dalam rentang 45 hingga 65 tahun. Cuma ada satu kasus meninggal yang di bawah usia tersbeut yakni 37 tahun. "Mayoritas yang meninggal memiliki riwayat penyakit pendahulu. Beberapa di antaranya adalah diabetes," jelasnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari keramaian. Hal ini dianggap sebagai langkah efektif untuk menghindari penularan virus corona di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan.

10 Berita Terpopuler: Korban Corona Bertambah - Muktamar Muhammadiyah Ditunda

Rapid Test

Dalam konferensi pers tersebut, Achmad Yurianto sempat menyinggung bahwa pemerintah saat ini tengah mengkaji soal penerapan rapid test dengan memanfaatkan darah sebagai spesimen. Namun dia belum mengungkap kapan tes itu akan mulai diterapkan.

Yuri juga menyatakan pemerintah akan melakukan screening massal untuk mengetahui rekam jejak pasien positif corona di Indonesia. Hal itu diharapkan bisa memutus rantai persebaran corona di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya