SOLOPOS.COM - Dokter Muchlis Achsan Udji selaku Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr. Kariadi menunjukkan tempat tidur untuk pasien terinfeksi virus Corona di ruang isolasi lantai keenam Gedung Rajawali RSUP dr. Kariadi Semarang. (Antara-Wisnu Adhi)

Solopos.com, SEMARANG — Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19. Penambahan tempat isolasi RSUP Kariadi Semarang itu dilakukan karena jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan terus meningkat selama sebulan terakhir.

“Kapasitas tempat isolasi ada 187 pasien dan terisi 167 pasien. Kami masih akan membuka 40 tempat tidur lagi dua hari ke depan. Namun melihat kondisi, sudah kami siapkan satu ruangan,” ujar Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP dr. Kariadi, dr. Agoes Oerip Poerwoko, di Semarang, Selasa (22/6/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agoes menyebut bila dibanding awal Mei lalu, jumlah pasien Covid-19 mencapai 44 orang. Kini, memasuki pertengahan Juni tercatat pengguna tempat isolasi RSUP Kariadi mencapai 161 orang.

Baca Juga: PLN Jamin Tak Ada Pemadaman Listrik Rumah Sakit & Faskes

Selain tempat isolasi, pihaknya saat ini juga menyediakan tenda khusus untuk menangani pasien Covid-19. “Karena IGD yang dirawat lebih banyak pasien non-Covid-19 dibanding yang Covid-19, jadi sebagian besar pasien reguler kami geser ke tenda,” ujar Agoes.

Agoes mengatakan RSUP Kariadi saat ini menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jateng. Kondisi tempat isolasi itu pun membuat banyak pasien Covid-19 dari luar Kota Semarang yang melakukan perawatan di RSUP Kariadi, termasuk dari Kudus.

Luar Kota Semarang

“Paling banyak [pasien Covid-19] yang dirawat dari luar Kota Semarang. Dari Semarang mungkin sepertiganya. Kalau Kudus ada 41 pasien yang dirawat, baik yang masih di sini maupun sudah pulang,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Agoes juga memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebut banyak pasien Covid-19 yang mengantre di depan ruang IGD untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Terbuka soal TWK, Ini Alasan KPK

Ia mengaku banyaknya antrean di IGD dikarenakan adanya pasien yang ingin melakukan evaluasi Covid-19 setelah menjalani perawatan. “IGD memang keliatan penuh. Itu karena antrean pasien yang ingin melakukan swab. Jadi swab khusus pasien, evaluasi Covid-19, dan tracing harus di IGD. Jadi enggak semuanya terkonfirmasi Covid-19,” tuturnya.

Terkait pelayanan di IGD, Agoes mengaku sudah melakukan observasi dan evaluasi terhadap pasien. Maka pelayanan sudah ditingkatkan dari yang ideal 30 pasien kini menjadi 80 pasien.

“Kapasitas IGD sebenarnya ideal hanya 30. Saat ini IGD tiap hari sudah lebih 80 pasien. Ada yang datang untuk rawat inap, evaluasi pulang, ada yang observasi, pemeriksaan laboratorium, dan sebagainya,” tutur Agoes.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya