SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah sakit (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO–RSUD Sukoharjo siap menangani pasien sakit jiwa teramsuk calon legislatif (caleg) yang stres pascapemilihan umum (pemilu) 2014. Kendati demikian jumlah ruang yang disediakan untuk perawatan pasien gangguan sakit jiwa terbatas.

“Kami tidak membedakan siapa yang dirawat. Sehingga siapa pun yang mengalami gangguan jiwa termasuk caleg yang gagal kemudian stres jika memeriksakan akan kami tangani,” ujar Direktur RSUD Sukoharjo, Gani Suharto didampingi empat stafnya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (10/4/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia untuk menangai pasien gangguan jiwa pihaknya menyiapkan bangsal Cempaka dengan 65 kamar terdiri atas bangsal kelas I, II dan III. Guna menangani pasien gangguan jiwa saat ini pihaknya menyiapkan dua dokter spesialis kejiwaan.

Dia menambahkan penyediaan ruang yang memenuhi syarat untuk rawat inap itu juga bisa digunakan untuk menangani pasien gangguan jiwa ringan tanpa rawat inap.

Gani menambahkan RSUD tak secara spesifik menyiapkan kamar kosong untuk merawat pasien caleg yang mengalami gangguan jiwa karena pascapemilu diduga banyak orang stres. Karena pihaknya setiap saat harus siap menerima pasien baik ada pemilu atau tidak ada pemilu.

“Kami siap menangani pasien yang mengalami gangguan jiwa akut maupun ringan. Tetapi sejauh ini tak banyak pasien yang rawat inap. Kira-kira hanya lima yang menjalani rawat inap. Tetapi kalau pasien yang menjalani rawat jalan memang cukup banyak karena dalam sehari bisa mencapai 20-30 orang. Bahkan, dulu salah satunya ada seorang pejabat di Sukoharjo.”

Gani mengatakan pihaknya merasa perlu meluruskan stigma buruk terhadap pasien yang dirawat karena gangguan jiwa yang di masyarakat identik dengan gila. Karena pada dasarnya mereka yang dirawat karena gangguan jiwa tidak demikian.

Sedangkan Kasi Keperawatan RSUD Sukoharjo, Ernawati yang ditanya jumlah pasien gangguan jiwa akibat tak lolos caleg pada pemilu lalu menegaskan, tak ada. Dia menjelaskan desain ruang rawat inap khusus pasien gangguan jiwa, RSUD menerapkan desain layaknya rumah perorangan pada umumnya. Dengan demikian pasien serasa berada di rumah sendiri, bukan di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya