SOLOPOS.COM - Seorang petani di Boyolali tengah membajak sawahnya di persawahan Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Selasa (6/9/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali menyiapkan beberapa langkah untuk membantu petani dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar.

Upaya yang dilakukan di antaranya membuat surat rekomendasi pembelian solar dengan jeriken hingga pembuatan asuransi usaha tani padi (AUTP) gratis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau dari Dinas Pertanian untuk memberikan subsidi BBM jelas tidak memungkinkan. Yang jelas, kalau dari kami bisa meminimalisir efek dari kenaikan BBM mengarah ke yang lain,” kata Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana (PSP) Dispertan Boyolali, Agus Pramudi, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Selasa (6/9/2022).

Agus menjelaskan langkah pertama yang dilakukan Dispertan Boyolali adalah dengan cara memberikan surat rekomendasi untuk pembelian solar memakai jeriken bagi petani.

Agus mengatakan tanpa rekomendasi dari Dispertan, maka petani tidak mungkin bisa membeli Solar dengan jeriken.

Baca juga: 32 Alsintan Senilai Rp600 Juta Disalurkan ke Petani Boyolali

Agus mengungkapkan alat-alat pertanian seperti traktor, alat penyelepan atau rice mill, alat panen atau combine harvester, pompa air, dan transplanter membutuhkan Solar agar bisa dioperasikan.

“Biasanya untuk rice mill, kami merekomendasikan per pekan mendapatkan kisaran 70 – 80 liter. Traktor sekitar 30 liter per pekan, dan untuk pompa air 20 – 30 liter per pekan,” terang dia.

Syarat rekomendasi tersebut, kata Agus, sebenarnya telah lama. Akan tetapi dulu lebih longgar karena tidak mengharuskan surat rekomendasi dari Dispertan, cukup dari desa.

Syarat penggunaan surat rekomendasi Dispertan Boyolali untuk Pembelian Solar dengan jeriken oleh petani dimulai sejak 7 April 2022.

Selain membantu membeli Solar untuk alat-alat pertanian, Agus mengatakan Dinas Pertania juga memberikan asuransi usaha tani padi (AUTP) khusus petani miskin mulai 2022.

Baca juga: Terbaik Nasional, APOB Boyolali Diganjar Penghargaan Bank Indonesia

Seperti diketahui pemerintah sebelumnya telah memutuskan kenaikan harga BBM subsidi, Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai, Sabtu (3/9/2022) mulai pukul 14.30 WIB, yang daftar harganya ada di bawah ini.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Jokowi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers yang tayang di Breaking News Metro TV, Sabtu pukul 13.30 WIB.

Harga Pertalite naik dari Rp7650 menjadi Rp10.000, Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800, Pertamax naik dari Rp12.500  menjadi Rp14.500.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya