SOLOPOS.COM - Awak angkot menunjukkan jaket yang mereka rampas dari rider ojek online di Salatiga, Jateng, Senin (4/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Binmas Polresta Solo membina puluhan driver ojek online (ojol) yang beroperasi di Kota Bengawan. Mereka diingatkan agar tak sembarangan meminjamkan atribut kerja mereka ke orang lain.

Hal itu berkaca pada kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatra Barat, Rabu (13/11/2019, di mana pelakunya ditengarai mengenakan atribut ojol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembinaan dilakukan Kamis (14/11/2019) pagi terhadap driver ojol yang mangkal di Jl. Cipto Mangunkusumo dekat warung Mi Gacoan. Tim Satbinmas Polresta Solo yang dipimpin Kanit Polmas, AKP Eddi Hartono, melakukan pembinaan dengan pendekatan komunikatif.

Utari Si Pedagang Cilok Cantik Boyolali Diundang ke Hitam Putih Trans7?

Ekspedisi Mudik 2024

Poin pembinaan agar para driver ojol tidak mudah meminjamkan atribut mereka seperti jaket dan helm kepada orang lain. Berbagai atribut tersebut bisa disalahgunakan si peminjam, termasuk untuk melakukan tindakan melanggar hukum, seperti aksi terorisme.

“Kami juga minta agar teman-teman ojol tidak mudah terpengaruh informasi di media sosial yang mengarah kepada gerakan radikalisme. Selama ini media sosial kerap digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme kepada masyarakat,” kata dia.

Eddi juga mengimbau driver ojol agar proaktif membantu aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Caranya dengan melapor ke polisi bila mendapati hal-hal mencurigakan yang mengancam keamanan.

2 Warga Tergeletak Tak Bernyawa di Jalan Sragen-Ngawi, Diduga Korban Tabrak Lari

Sementara itu, sejumlah driver ojol menuturkan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan oleh pelaku yang mengenakan atribut ojol tak membuat transaksi di Solo turun. Mereka juga menyatakan menentang keras tindakan melanggar hukum, terutama tindak terorisme.

Komitmen untuk ikut mencegah terjadinya tindak kejahatan disampaikan Anggono, 33, salah seorang driver ojol. Menurut dia, saat mendapatkan order pengiriman barang dirinya meminta agar pengirim menunjukkan barang yang akan dikirim tersebut.

Hal itu untuk memastikan barang yang akan dikirim bukan barang yang dilarang oleh hukum seperti narkoba atau barang berbahaya lain. Penuturan senada disampaikan Supardi 46, driver ojol lainnya.

Ada Penggantian Meter Exim, Sebagian Wilayah Solo Mati Listrik Kamis (14/11/2019)

Menurut dia, menjaga keamanan merupakan tanggung jawab bersama. Terkait digunakannya atribut ojol oleh pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, dia menduga atribut itu dari penjualan online.

“Sudah banyak yang tahu ada perlengkapan ojol yang dijual online. Tapi apakah itu resmi atau tidak saya kurang paham,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya