SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSHW Tunas Muda Madiun R Agus Wiyono Santoso (berpeci), Kapolres Madiun Kota AKBP R Bobby Aria Prakasa, dan Wakil Ketua PSHT Pusat Madiun Bagus Rizki Dinarwan berfoto bersama seusai jumpa pers di Mapolres setempat, Selasa (22/9/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Pengurus pusat Persaudaraan Setia Hati Winongo atau PSHW Tunas Muda dan Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Madiun memberikan pesan kepada anggota masing-masing pascabentrok, akhir pekan lalu.

Mereka meminta kepada seluruh anggota agar tidak terprovokasi informasi yang belum tentu kebenarannya. Pengurus pusat dua perguruan silat tersebut menyampaikan pesan itu saat jumpa pers kasus penganiayaan dan perusakan di Mapolres Madiun Kota, Selasa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain menghadirkan pengurus pusat perguruan silat itu, jumpa pers pascabentrok PSHT dan PSHW tersebut juga menghadirkan Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya Ayu Miko Saputri. Hal ini juga sekaligus merespons peristiwa bentrokan antarkelompok pesilat Kota Madiun pada akhir pekan lalu.

Soal Kasus Penganiayaan, Ketua PSHT Parluh 16 Solo: Kami Serahkan ke Polisi

Ketua Umum PSHW Tunas Muda Madiun, R Agus Wiyono Santoso, meminta seluruh saudara seasuhan PSHW agar tidak mudah terprovokasi pihak mana pun. Terlebih informasi yang belum tentu kebenarannya.

“Ingat, negara kita ini negara hukum. Jangan mudah terprovokasi oleh pihak mana pun yang sekiranya itu belum pasti kebenarannya,” kata Agus.

Menurutnya, sebagai pesilat harusnya bisa menciptakan suasana Madiun yang aman dan kondusif. “Itu tugas kita sebagai pesilat,” katanya.

PSHT Pusat Madiun Melarang Anggota Konvoi, Kalau Nekat Ini Konsekuensinya!

Kegaduhan

Wakil Ketua PSHT Pusat Madiun, Bagus Rizki Dinarwan, yang juga hadir dalam jumpa pers pascabentrok PSHT dan PSHW itu juga mengatakan selama ini Madiun sudah kondusif. Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh anggotanya untuk tidak mudah terprovokasi informasi dari orang yang tidak jelas.

Apalagi provokasi itu hanya untuk menciptakan kegaduhan. “PSHT tidak pernah punya masalah dengan PSHW ataupun perguruan mana pun,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya Ayu Miko Saputri, mengatakan pemerintah mendukung proses hukum terhadap siapa pun yang mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Ia berharap bentrokan antarperguruan silat tidak terjadi lagi.

PJJ Malah Bikin Bulan Imunisasi Anak Solo Jadi Lebih Mudah, Kok Bisa?

Inda berharap pascabentrok PSHT dan PSHW Madiun akhir pekan lalu, kedua pihak bisa menjadikannya pembelajaran bersama. “Sesuai arahan wali kota, siapa pun yang mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat harus ditindak sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal ini secara hukum,” jelasnya.

Kasatreskrim Polres Madiun Kota, AKP Fatah Meilana, menyampaikan saat ini telah menetapkan enam tersangka dalam kasus tersebut. Ia berharap masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya