SOLOPOS.COM - Hari terakhir pencarian korban longsor Banjarnegara, Minggu (21/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan pelbagai elemen tetap bersemangat melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (21/12/2014). Mereka tak tampak patah semangat mskipun Minggu itu adalah hari terakhir pencarian korban, Pemkab Banjarnegara secara resmi memutuskan menghentikan pencarian dan evakuasi korban bencana tanah longsor Jemblung pada hari Minggu (21/12/2014), dengan jumlah total korban ditemukan sebanyak 95 jasad. (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Hari terakhir pencarian korban longsor Banjarnegara, Minggu (21/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Pasca longsor Jemblung, Banjarnegara, lokasi musibah beralih fungsi bukan lagi untuk kawasan permukiman. Pemkab Banjarnegara menjadikan kawasan ini sebagai lahan konservasi 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Ekspedisi Mudik 2024

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadikan lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, sebagai lahan konservasi yang ditandai dengan kegiatan penanaman massal, Jumat (23/1/2015).

Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, pelajar, pramuka, Basarnas Pos SAR Cilacap, dan relawan.

“Kami menyiapkan lebih dari 10.000 bibit pohon berbagai jenis. Kami pilih tanaman yang tidak menimbulkan longsor susulan. Kita sudah konsultasi dengan Badan Geologi,” kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.

Ia mengatakan bahwa jenis-jenis pohon yang ditanam di antaranya trembesi, durian, albasiah, nangka, dan tanaman akar wangi.

Menurut dia, tanaman akar wangi mampu tumbuh hingga 15 meter ke dalam tanah sehingga bagus untuk kawasan perbukitan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengimbau masyarakat untuk mengubah perilaku dengan tidak membuat kolam di lereng bukit karena dapat mengakibatkan terjadinya longsor.

“Pelajar merupakan pelopor dalam menjaga lingkungan, minimal dengan mengingatkan orang tuanya untuk tidak membuang air limbah sembarangan,” katanya.

Ia mengharapkan bencana longsor di Dusun Jemblung pada tanggal 12 Desember 2014 merupakan yang terakhir bagi Banjarnegara dan seluruh Indonesia.

Salah seorang relawan, Londho mengatakan bahwa penyiapan bibit dan penanaman awal dilakukan dalam tiga hari terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya