Pasca longsor Jemblung, Banjarnegara, lokasi musibah beralih fungsi bukan lagi untuk kawasan permukiman. Pemkab Banjarnegara menjadikan kawasan ini sebagai lahan konservasi
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadikan lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, sebagai lahan konservasi yang ditandai dengan kegiatan penanaman massal, Jumat (23/1/2015).
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, pelajar, pramuka, Basarnas Pos SAR Cilacap, dan relawan.
“Kami menyiapkan lebih dari 10.000 bibit pohon berbagai jenis. Kami pilih tanaman yang tidak menimbulkan longsor susulan. Kita sudah konsultasi dengan Badan Geologi,” kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.
Ia mengatakan bahwa jenis-jenis pohon yang ditanam di antaranya trembesi, durian, albasiah, nangka, dan tanaman akar wangi.
Menurut dia, tanaman akar wangi mampu tumbuh hingga 15 meter ke dalam tanah sehingga bagus untuk kawasan perbukitan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengimbau masyarakat untuk mengubah perilaku dengan tidak membuat kolam di lereng bukit karena dapat mengakibatkan terjadinya longsor.
“Pelajar merupakan pelopor dalam menjaga lingkungan, minimal dengan mengingatkan orang tuanya untuk tidak membuang air limbah sembarangan,” katanya.
Ia mengharapkan bencana longsor di Dusun Jemblung pada tanggal 12 Desember 2014 merupakan yang terakhir bagi Banjarnegara dan seluruh Indonesia.
Salah seorang relawan, Londho mengatakan bahwa penyiapan bibit dan penanaman awal dilakukan dalam tiga hari terakhir.