SOLOPOS.COM - Kamera CCTV terpasang di beberapa sudut proyek pembangunan kembali Pasar Nongko, Solo, Kamis (12/7/2012). Kamera CCTV tersebut digunakan untuk pemantauan secara online oleh Kementerian Perdaganan RI di Jakarta. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kamera CCTV terpasang di beberapa sudut proyek pembangunan kembali Pasar Nongko, Solo, Kamis (12/7/2012). Kamera CCTV tersebut digunakan untuk pemantauan secara online oleh Kementerian Perdaganan RI di Jakarta. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Pembangunan Pasar Turisari yang dimulai sejak enam pekan lalu terus dipantau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Kementerian Perdagangan melalui closed circuit television (CCTV).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Solo Winoto, menjelaskan ada empat CCTV yang terpasang di empat titik Pasar Turisari. Pemasangan CCTV itu dilakukan atas permintaan Kementerian Perdagangan. Tujuannya untuk memantau pembangunan Pasar Turisari agar sesuai prosedur yang telah disepakati. Pemantauan itu akan dilakukan hingga pembangunan Pasar Turisari selesai.

Menurut Winoto, sebelumnya hal serupa telah dilakukan di Pasar Cokro Kembang Klaten. “Kementerian Perdagangan kalau memberi bantuan dana untuk pembangunan pasar biasanya seperti itu. Selalu dipantau agar hasilnya sesuai harapan,” ujarnya. Lebih lanjut, kata Winoto, pembangunan Pasar Turisari tahap pertama menghabiskan dana sebesar Rp5 miliar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Perdagangan, ditambah Rp1,7 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Solo. “Dana dari APBD Solo, sekitar Rp1,2 miliar untuk pembangunan fisik. 0,5 untuk administrasi,” jelasnya.

Koordinator proyek yang menangani pembangunan Pasar Turisari, Budi Purwanto, mengatakan pemasangan CCTV dilakukan oleh kontraktor atas perintah Disperindag Solo. CCTV itu, kata dia, on setiap hari selama 24 jam. Menurut Budi pantauan dari CCTV itu sangat membantu. Pasalnya, berbagai masukkan tentang kekurangan pembangunan pasar bisa langsung disampaikan. “Tapi enggak ada bedanya ada CCTV atau tidak. Kami tetap semangat bekerja,” ungkapnya.

Budi mengatakan pembangunan fisik Pasar Turisari telah mencapai 20%. Ia optimistis, pembangunan bisa rampung sesuai jadwal, yaitu 180 hari sejak hari pertama. “Nanti akan kami buat satu lantai. Ada basement, lantai dasar dan lantai pertama atau utama,” tambahnya di sela-sela mengawasi proyek pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya