SOLOPOS.COM - Hasil Produk Kerajinan Kuningan Juwangi (Instagram/@sima_logam_patung)

Solopos.com, PATI -- Juwana merupakan Kecamatan yang menghubungkan Kota Pati dan Kota Rembang.  Di Kecamatan ini pula dikenal sebagai penghasil kerajinan kuningan, yang dikenal dengan Kuningan Juwana.

Dilansir dari  Patikab.go.id, Sabtu  (15/5/2021), sejarah dari kerajinan Kuningan Juwana diawali dari seorang bernama Mbah Rewok, yang telah meninggal dan dimakamkan di Desa Pakesan, Kecamatan Juwana yang pada zaman dulu disebut sebagai Juwangi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beliau dikenal dengan sosok yang piawai melebur logam kuningan. Selain itu, Mbak Rewok merupakan salah satu kru yang membangun jalan Pantura,  proyek dari Daendles pada jaman kolonial yang terbentang dari ujung barat hingga ujung timur.

Baca Juga: Inilah Cerita di Balik Nama Desa Gajahmati di Pati

Ekspedisi Mudik 2024

Pusat kerajinan kuningan pada mulanya ada di desa Pajeksan, kemudian bergeser ke Desa Kudukeras dan menemukan puncaknya di Desa Growong Growong Lor dan Growong Kidul. Pergeseran terjadi karena banyaknya pekerja di daerah sebelumnya yang memulai home industry

Kelebihan produk kuningan  Juwana adalah cara pembuatannya dengan teknik cor, sedangkan kerajinan kuningan lain menggunakan teknik ketok. Karena inilah kerajinan Kuningan Juwana memiliki kualitas lebih tinggi.

Proses pembuatannya diawali dengan membuat pola. Pola ni kemudian diwujudkan dalam cetakan inti dan cetakan kulit yang dicor dengan dapur krus, lalu dilakukan pembersihan inti cor dan  pembersihan gating.

Baca Juga : Inilah Kisah di Balik Nama Taman Patih Sampun Pemalang

Setelah itu dilakukan pabrikasi,  permesinan dan perakitan awal. Selanjutnya, dilakukan proses finishing dengan memoles benda-benda berbagai bentuk berbahan kuningan itu lalu dilakukan pelapisan atau coating untuk dilakukan perakitan akhir.

Inilah yang membuat kerajinan Kuningan Juwana semakin unggul dibanding daerah-daerah lain. Bentuk-bentuk produk kerajinan kuningan Juwana yang merupakan budaya Indonesia dan bersifat tradisonal, di antaranya berupa patung sejarang, seperti bokor, arca, Ganesha, Bethari Durga dll.

Selain itu ada juga model kuningan Juwana yang modern dan kontemporer, yaitu di antaranya ada patung binatang, asesoris mebel, lampu meja, lampu sudut kombinasi fiberglass, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Kisah 2 Syarat di Balik Pemugaran Masjid Agung Pemalang

Seiring dengan naik turunnya perekonomian Indonesia,  turut berimbas pada pengrajin kuningan di Juwana. Sejak pertengahan tahun 2018, pengrajin kuningan mengalami kelesuan serta penurunan. Telah hampir dua tahun terakhir, pengrajin Juwana perlahan-lahan mulai tutup lantaran berbagai hal yang dialami, mulai dari pasar kerajinan yang lesu dan sulitnya mendapatkan bahan baku karena harganya tinggi.

Namun kerajinan Kuningan Juwana ini mendapatkan peminat dari pasar-pasar Asia dan Eropa. Berbagai produk kerajinan Juwana ini telah banyak  diekspor dan laris manis di luar negeri. Salah satu perusahaan yang sukses mengembangkan industri ini adalah Asia Hardware Indonesia.

Perusahaan ini berada di Kecamatan Juwana dan telah berhasil mengekspor berbagai produk kerajinan kuningan. Bahkan tak hanya logam, kerajinan berbahan kayu dan rotan juga diproduksi dan  diekspor.

Sebelum masa pandemi, para pengrajin Kuningan Juwangi ini merasakan persaingan besar dengan  prodik-produk serbuan dari China. Secara kualitas, China memiliki keunggulan pada teknologi dan material logam. Selain itu harga logam/kuningan  dari China tergolong lebih murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya