SOLOPOS.COM - Deretan kerangka baja untuk pasar darurat terlihat di jalan menuju Perumahan Grogol Indah, Telukan, Sukoharjo, Minggu (5/4/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Infrastruktur pasar Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo menyiapkan Rp31,5 miliar untuk perbaiki lima pasar.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sebanyak lima pasar tradisional diusulkan direvitalisasi pada 2016 mendatang. Anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi lima pasar tradisional itu senilai kurang lebih Rp31,5 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (12/11/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, kelima pasar tradisional itu yakni Pasar Cuplik di Kecamatan Sukoharjo, Pasar Mulur di Bendosari, Pasar Tawangkuno di Weru, Pasar Glondongan di Polokarto, dan Pasar Sraten di Kecamatan Gatak. “Kami akan mengusulkan revitalisasi lima pasar tradisional pada 2016. Namun, belum tahu apakah disetujui DPRD Sukoharjo atau tidak?,” kata dia.

Saat ini, ia telah merampungkan detail engineering design (DED) revitalisasi kelima pasar tradisional itu. Anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi kelima pasar tradisional senilai Rp31,5 miliar. Perinciannya, anggaran yang dibutuhkan Pasar Cuplik senilai Rp8,5 miliar, Pasar Sraten senilai Rp8 miliar, Pasar Tawangkuno dan Pasar Glondongan senilai Rp5,5 miliar. Sementara Pasar Mulur senilai Rp4 miliar.

Kelima pasar tradisional itu dinilai mendesak direvitalisasi lantaran kondisi bangunan pasar cukup tua. Kelima pasar tradisonal itu dibangun sejak puluhan tahun lalu.

“Kondisi pasar tradisional cukup memprihatinkan. Bangunan pasar sudah tidak memadai untuk transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli,” ujar pria yang akrab disapa Anton.

Terlebih, kelima pasar tradisional itu menjadi pusat perekonomian di wilayahnya masing-masing. Misalnya, Pasar Mulur menjadi pusat perekonomian warga Kecamatan Bendosari. Mereka berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Mulur saban hari.

Anton menyinggung mengenai pasar desa yang masih dikelola pemerintah desa. Selama pengelolaan pasar desa itu belum dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo maka ia tak dapat berbuat banyak.
“Kalau sudah dilimpahkan ke Pemkab Sukoharjo maka kami mempunyai kewenangan untuk mengelola pasar desa.”

Di sisi lain, seorang pedagang Pasar Cuplik, Sukoharjo, Arifin, mengatakan para pedagang telah mendengar kabar ihwal rencana pembangunan Pasar Cuplik. Dia tak mempermasalahkan rencana pembangunan pasar asal para pedagang diberi lahan yang memadai untuk berjualan setiap hari.

Selain itu, ia meminta agar pasar dibangun hanya satu lantai guna memudahkan proses transaksi jual beli antara pedagang dan membeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya