SOLOPOS.COM - Sejumlah kios di Pasar Gemolong 2 mangkrak dalam beberapa tahun terakhir. Foto diambil pekan lalu. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Sragen, Gemolong 2 terdapat puluhan kios mangkrak.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan kios di Pasar Gemolong 2I mangkrak selama beberapa tahun terakhir. Kondisi pasar tradisional yang dibangun pada masa Bupati Untung Wiyono itu sudah ditinggalkan sebagian besar pedagang karena sepi pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasar pengamatan Solopos.com pekan lalu, pemandangan kontras terlihat di Pasar Gemolong yang menjadi pasar induk dan Pasar Gemolong 2. Pasar induk yang berada di sisi selatan Jalan Sukowati Gemolong cukup ramai pengunjung.

Aktivitas jual beli di Pasar Gemolong terlihat hidup. Kondisi terbalik 180 derajat terlihat di Pasar Gemolong 2 yang berada di utara jalan Sukowati Gemolong. Suasana lengang langsung menyapa kala mengunjungi pasar ini. Puluhan kios tertutup rapat meski siang hari. Hanya ada beberapa kios yang terbuka. Beberapa orang terlihat berbincang di depan kios itu.

”Setiap hari kondisinya juga seperti ini. Pengunjung pasar itu bisa dihitung jumlahnya,” kata Warni, 40, salah seorang pedagang kala ditemui Solopos.com di lokasi.

Ketua Paguyuban Pedagang Guyup Rukun Pasar Gemolong Sarjono mengatakan Pasar Gemolong 2 dibangun untuk memperluas area pasar induk. Dia mengakui pada awalnya animo pedagang yang ingin berjualan di Pasar Gemolong 2 cukup tinggi. Sarjono sendiri mengelola empat kios atas nama kerabatnya di Pasar Gemolong 2. Meski begitu, kondisi empat kios tersebut akhirnya mangkrak.

”Dulu pedagang pasar induk itu cukup banyak. Pak Untung lalu membangunkan pasar di sebelah utara jalan untuk perluasan pasar induk. Pada awalnya, animo pedagang tinggi. Namun, karena selalu sepi pembeli, pedagang akhirnya jenuh dan membiarkan kios itu kosong,” terang Sarjono.

Masalah sepinya Pasar Gemolong 2 sudah kerap disampaikan kepada dinas terkait. Pedagang berharap Pemkab Sragen ikut mengatasi persoalan sepinya pembeli di Pasar Gemolong 2 dengan mengadakan beragam inovasi dan pendekatan.

Meski begitu, keluhan yang disampaikan pedagang kepada dinas terkait tidak pernah ditanggapi serius. ”Beberapa kios memang sempat digunakan untuk arena game playstasion. Namun, banyak pedagang yang tidak menyukainya karena arena game itu kerap dijadikan lokasi mangkal siswa kala bolos sekolah,” ujar Sarjono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya