SOLOPOS.COM - Pedagang berberonjong menuntun sepedanya melewati proyek revitalisasi Pasar Sonorejo di Toyogo, Sambungmacan, Sragen, yang terbengkalai, Kamis (21/1/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Sragen yakni Pasar Sonorejo dikeluhkan pedagang karena pembangunannya mandek.

Solopos.com, SRAGEN — Proyek revitalisasi Pasar Sonorejo, Toyogo, Sambungmacan, Sragen, terbengkalai sejak akhir 2015. Para pedagang Pasar Sonorejo berencana mendatangi Kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen untuk meminta kejelasan terkait hal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang resah karena kondisi pasar menjadi semrawut. Seorang pedagang makanan ringan, Darno, 51, menyampaikan kesiapannya untuk bermusyawarah dengan pedagang lainnya tentang rencana meminta klarifikasi ke Disdag Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Darno kecewa dengan sikap rekanan yang tidak konsisten dalam melaksanaan dokumen perjanjian kontrak proyek senilai Rp1,5 miliar itu. “Kalau uang itu diserahkan pedagang untuk membangun pasar malah sudah jadi sejak dulu,” katanya, Kamis (21/1/2016) siang.

Darno mengungkapkan kondisi pasar sebelumnya masih baik hanya tinggal direhab sedikit. Dia mengatakan material atap dan besinya masih kuat. Namun semua material bangunan lama itu sudah dilelang.

Darno kini menempati kios darurat berdinding tripleks bersama seratusan orang pedagang lainnya. “Hla, ini kalau hujan sudah ribut. Air masuk ke kios semua karena di bawah kios ini selokan. Belum lagi atap pasar darurat juga bocor dan sempit. Bagaimana mau nyaman berjualan dengan kondisi seperti itu,” keluhnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Suci, 49, pedagang gerabat, yang menempati kios di samping kios Darno. Untuk antisipasi air masuk ke kios, Suci meletakan dagangan yang didominasi bumbu dapur pada papan.

Selama hampir tiga bulan menempati pasar darurat, Suci sudah melihat peristiwa kecelakaan dua kali dengan korban luka berat di depan pasar. Dia hanya bisa berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi pedagang di Pasar Sonorejo.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perdagangan Sragen Heru Martono mengatakan progres pekerjaan di Pasar Sonorejo masih di bawah 20% selama 60 hari. Heru menyatakan kontraktor langsung diputus kontrak tanpa mempertimbangkan apa pun karena ada iktikad kurang baik dari rekanan.

Dia mengimbau kepada pedagang agar bersabar. Dia berencana mengajukan anggaran untuk tindak lanjut revitalisasi Pasar Sonorejo pada APBD Perubahan 2016.

“Kalau melalu APBD 2016 tidak memungkinkan. Sementara untuk beberapa pasar lainnya sudah beres. Tinggal Pasar Plupuh yang ditargetkan selesai akhir bulan ini,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya