SOLOPOS.COM - Pasar hewan Kalioso, Nogosari, Boyolali, (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Boyolali yakni pasar sapi Kalioso akan direvitalisasi.

Solopos.com, BOYOLALI – Tahun depan, pasar sapi yang berada di Desa Jeron, Nogosari, Boyolali, bakal direlokasi dan direvitalisasi. Pasar rencananya direlokasi ke sebelah barat lapangan desa setempat yang tak jauh dari pasar lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Camat Nogosari, Wagino, saat berbincang dengan , Senin (14/11/2016). Menurut Wagino, pasar yang dikenal dengan sebutan Pasar Sapi Kalioso masuk dalam kajian dan masuk prioritas pembangunan tahun 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pihak Bappeda juga sudah mengkajinya. Tahun depan, Pasar direlokasi ke lahan yang lebih luas,” ujarnya.

Lokasi pasar sapi yang baru, kata Wagino, hanya sekitar 100 meter dari pasar lama, persisnya di sebelah barat lapangan desa setempat. Lahan yang dipakai ialah lahan desa dengan sistem tukar guling.

Menurut Wagino, ada beberapa hal mendesak yang menjadi alasan pasar sapi tersebut harus direlokasi dan dibangun. Selain lahannya yang sempit, lokasinya juga berada di tepi jalan raya yang menjadi perlintasan kendaraan arah Boyolali-Sragen-Purwodadi.

“Kalau pasaran Wage, jalanan macet karena ada lalu lalang kendaraan pengangkut sapi. Di sana juga tak ada ruang parkir memadai sehingga sapi diturunkan di tepi jalan raya,” terangnya.

Wagino menambahkan, alasan lainnya ialah kondisi pasar memprihatinkan alias mengalami kerusakan di sana-sini.

Berdasarkan pantauan solopos.com, kerusakan infrastruktur itu tak hanya terjadi di dalam pasar.

Sejumlah bangunan yang menjadi bagian pasar juga sudah tak layak dan tak sedap dipandang. Usuk-usuknya mulai keropos, genteng rontok, dan tembok pecah semua. Kantor yang dipakai petugas pasar pun kondisinya tak kalah memprihatinkan.

Selain itu, lantai pasar sapi juga hancur. Akibatnya, seusai diguyur hujan, banyak pedagang yang enggan masuk pasar lantaran comberan kotoran sapi di mana-mana. Tempat untuk mengikat sapi juga banyak yang keropos dan membahayakan keselamatan pengunjung.

“Kalau sapi mberot [meronta], bisa lari. Soalnya, tempat untuk nyencang [mengikat] tali sudah keropos semua,” keluh salah satu pedagang sapi, Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya