SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pasar tradisional (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pasar tradisional Boyolali, Pemkab memperkirakan relokasi Pasar Mangu di Ngesrep butuh Rp20 miliar.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemkab Boyolali akan merelokasi Pasar Mangu di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Anggaran untuk merelokasi pasar di utara Bandara Adi Soemarmo itu diperkirakan mencapai Rp20 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali, Suyitno, mengatakan relokasi adalah solusi atas permasalahan kemacetan dan keruwetan lalu lintas di Pasar Mangu. Menurut dia, pedagang yang selama ini berjualan di tepi jalan segera direlokasi tak jauh dari Pasar Mangu.

“Saat ini, kami baru menyiapkan detail engineering design [DED] dengan anggaran APBD Perubahan 2016,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu (12/11/2016).

Suyitno menegaskan anggaran yang dipakai untuk merelokasi pasar tersebut cukup besar. Ia menyebutkan kisaran angkanya mencapai Rp20 miliar.

Meski demikian, anggaran itu tak akan memakai dana APBD, melainkan dana dari pemerintah pusat. “Kami ajukan proposal relokasi ke pemerintah pusat. Semoga disetujui,” jelas dia.

Sembari menanti persetujuan dari pemerintah pusat, Disperindag menyiapkan lahan yang cocok dan memadai untuk merelokasi pedagang Pasar Mangu. Meski belum menyebutkan lokasi secara pasti, pemerintah desa sudah menyiapkan lahan seluas 1,9 hektare tak jauh dari pasar saat ini.

“Luasnya ya sekitar 1,9 hektare. Saat ini lahan sudah dipersiapkan sambil menanti pengajuan permohonan ke pemerintah pusat cair,” papar dia.

Kepala Desa Ngesrep, Ngemplak, Joko Widodo, mengatakan lahan relokasi pedagang adalah tanah kas desa yang sudah tak produktif lagi untuk pertanian. Lahan tersebut jauh lebih bermanfaat untuk merelokasi pedagang Pasar Mangu ketimbang untuk pertanian.

“Lokasi Pasar Mangu ini sangat strategis dan menjadi wajah Boyolali lantaran berada di dekat bandara. Kalau pedagang tak direlokasi, jalanan macet, ruwet, dan tak sedap dipandang,” papar dia.

Sebelumnya, salah satu pedagang Pasar Mangu, Sri Yatmi, mengatakan sejak jumlah pedagang di tepi jalan membeludak, kondisi di dalam Pasar Mangu sepi. Para pembeli lebih memilih berbelanja di tepi jalan ketimbang harus masuk ke dalam pasar.

Sri Yatmi mendukung rencana perluasan Pasar Mangu seluas 1,9 hektare di lokasi terdekat. Dengan catatan para pedagang di tepi jalan raya bisa digiring masuk ke pasar baru dan tak lagi menggelar dagangan di tepi jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya