SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Pengging, Banyudono, Boyolali, memasang spanduk di pasar setempat berisi penolakan relokasi pasar ke kawasan cagar budaya Pipo Desa Dukuh, Banyudono, Minggu (28/1/2018). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/SOLOPOS)

Pedagang Pasar Pengging tolak relokasi ke kawasan yang jauh dari kawasan wisata.

Solopos.com, BOYOLALI—Pedagang Pasar Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, menolak relokasi ke Desa Dukuh di kecamatan yang sama. Mereka menilai lokasi calon pasar baru tersebut terlalu jauh dengan kawasan wisata Pengging.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Untuk menyikapi berbagai persoalan menyangkut rencana relokasi pasar, belasan pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang Pasar Pengging mengadakan pertemuan, Minggu (28/1/2018).

Dalam rapat itu mereka menerima rencana Pemkab Boyolali merelokasi pasar meski dengan berat hati. Namun demikian, mereka tidak setuju relokasi dilakukan ke kawasan cagar budaya Pipo di Desa Dukuh yang terletak sekitar 750 meter di timur pasar saat ini. (baca: PASAR TRADISIONAL BOYOLALI : Danai Pasar Pengging & Cepogo, Bupati Seno Kirim Proposal ke Pusat)

Mereka menilai lokasi tersebut cukup jauh dari kawasan wisata Pengging. Padahal selama ini keramaian pengunjung wisata air tersebut menjadi salah satu andalan untuk melarisi dagangan mereka.

Dengan alasan tersebut, mereka menginginkan relokasi tidak terlalu jauh dari Pasar Pengging. Ketua paguyuban, Yudha Prangkasa mengatakan, para pedagang mengusulkan sebuah lokasi untuk relokasi yang letaknya tak jauh dari pasar saat ini.

“Kalau ada pilihan pedagang memilih tidak direlokasi. Tetap di sini. Tetapi sepertinya lokasi ini memang akan digunakan untuk pengembangan kawasan sehingga harus direlokasi, ya sudah kami terima. Tapi jangan ke Pipo [kawasan cagar budaya Pipo] karena terlalu jauh dan loksinya sepi,” ujarnya saat ditemui seusai rapat.

Di sisi lain, dia menyayangkan sikap Pemkab yang terkesan tidak melibatkan pedagang dalam rencana relokasi. Dia mengakui sudah mengetahui rencana relokasi sudah cukup lama. Namun saat itu belum ada kepastian lokasi baru.

“Lha ini tahu-tahu kok muncul di media relokasinya ke Pipo dan kami tidak diberi tahu secara langsung. Makanya, untuk memastikan semuanya, kami juga ingin bertemu dengan pihak Pemkab agar semuanya terang,” katanya.

Sementara itu, wakil ketua paguyuban, Totok Sudayanto, menambahkan perwakilan paguyuban akan menemui anggota Dewan di Gedung DPRD Boyolali untuk menyampaikan aspirasi mereka, Senin (29/1/2018).

“Perwakilan dari kami akan ke DPRD untuk menyampaikan keluhan kami. Harapannya tentu relokasi ini tidak ke Pipo karena jauh, tetapi ke dekat sini saja,” kata Totok.

Setelah pertemuan, di seberang barat Pasar Pengging pedagang memasang spanduk yang berisi penolakan relokasi ke lokasi yang jauh.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Suyitno, belum dapat dimintai konfirmasi mengenai usulan pedagang ini. Saat dihubungi melalui ponsel tidak diangkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pasar pengging akan direlokasi terkait penataan kawasan wisata Pasar Pengging. Relokasi dilakukan ke sebuah lahan kas desa di timur cagar budaya Pipo di Desa Dukuh, Banyudono. Pasar baru membutuhkan lahan sekitar 2,5 hektare (ha) di desa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya