SOLOPOS.COM - Sederet kios di lantai dua Pasar Candirejo, Pengging, Banyudono, Boyolali masih banyak yang kosong, Kamis (10/5/2012). Direncanakan, pasar tradisional ini bakal dipindah. (JIBI/Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Pasar tradisional Boyolali khususnya Pasar Pengging jadi perhatian, menyusul 500 los di pasar itu mangkrak.

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 500 los dari 1.122 los di Pasar Pengging, Banyudono mangkrak. Penyebabnya, karena sebagian los tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya dan sebagian los lainnya lagi tidak laku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Pasar, Sriyono. Dia mengatakan mangkraknya ratusan kios tersebut sudah terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Menurut dia, sejak selesai direnovasi tahun 2007, pasar ini memang sudah sepi.

“Banyak yang tutup, mungkin karena sepi jadi mereka pada enggan menempati losnya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya Kamis (22/1/2015).

Selain los, puluhan kios di pasar tersebut juga mangkrak. Sriyono mengatakan dari 190 kios, sebanyak 90 kios di pasar tersebut juga tidak aktif. “Pasar ini ramai kalau saat pasaran wage dan pahing saja, selain itu sepi,” kata dia.

Menurut dia, penyebab sepinya pembeli di Pasar Pengging karena menjamurnya minimarket yang ada di sekitar pasar.

“Coba jenengan hitung saja di sekitar pasar pengging ini ada berapa minimarket, sekarang orang lebih memilih ke situ [minimarket]. Apalagi sekarang banyak pedagang sayur keliling, orang sekarang lebih nyaman belanja di situ,” kata dia.

Pantauan Espos Kamis, di lantai I pasar tampak sepi, terutama di bagian belakang. Sejumlah kios dan los terlihat banyak yang tutup, ada sebagian kecil yang buka.

Sementara di lantai II kondisi pasar tampak lebih ramai namun kondisinya lebih memperihatinkan karena kurang tertata rapi. Jalan di lorong lantai II becek karena atap di pasar tersebut bocor.

Sementara itu, salah seorang pedagang yang masih menempati los di lantai I pasar tersebut mengatakan hampir setiap hari sepi pembeli.

“Satu hari paling hanya tiga orang pembeli, yah begini saja mau bagaimana lagi, yang penting cukup untuk makan,” kata Parsini, 45, pedagang aneka perlengkapan sekolah tersebut.

Menurut dia saat ini yang masih bertahan menempati los dan kios di Pasar Pengging adalah pedagang lama. “Rata-rata mereka yang sudah 30 tahun di sini, kalau yang baru-baru banyak di sini tetapi banyak yang tidak kuat karena sepi dan meninggalkan pasarnya,” terang dia.

Hal yang sama juga dirasakan pedagang lain, Dwi, 50. Pedagang sembako itu mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. “Kalau saya masih mengandalkan pasaran wage dan pahing. Kalau selain itu setiap harinya memang sepi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya