SOLOPOS.COM - Syawalan di Kabupaten Rembang (Facebook/R Dua B Topgonjol)

Solopos.com, REMBANG – Syawalan adalah puncak dari perayaan Hari Raya Idulfitri yang jatuh satu pekan dari hari pertama Lebaran. Perayaan yang juga dikenal dengan istilah kupatan tersebut dirayakan dengan cara-cara yang unik di setiap daerah, salah satunya di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Dilansir dari Jateng.kemenag.go.id, Senin (9/5/2022), Syawalan di Kabupaten Rembang diadakan di kompleks Taman Rekreasi Pantai Kartini (Dampo Awang Beach) yang terletak di tengah-tengah Kota Rembang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Layaknya seperti Dandangan yang diadakan di Kabupaten Kudus, Syawalan di Rembang ini disemarakan oleh ratusan pedagangan yang tidak hanya berasal dari pedagang lokal saja, tapi juga berasal dari beberapa kota lainnya.

Mereka berdagang beraneka ragam macam produk, seperti bunga hias, gerabah, aneka mainan unik, kuliner, dan masih banyak lainnya.Selain itu, Syawalan juga diisi oleh hiburan grup musik tertentu. Antusiasme warga dalam acara ini sangat tinggi dan mereka selalu menggunakan momen syawalan ini untuk berbelanja berbagai produk dan tidak lupa berkuliner ria.

Selain menghadirkan ratusan pedagang, acara Syawalan di Kabupaten Rembang juga dikenal dengan tradisi ritualnya, yaitu ritual sedekah laut. Dilansir dari Visitjawatengah.jatengprov.go.id, dalam ritual ini, masyarakat pesisir akan memberikan persembahan atau sejsaji berupa hasil bumi yang akan dikumpulkan dalam sebuah miniatur perahu dan kemudian dilarung di laut.

Baca Juga: Lawang Sewu Semarang, Sempat Jadi Kantor Perusahaan KA Belanda & Jepang

Makna dari ritual ini adalah menghaturkan ucapan syukur atas berkah selama bulan Ramandan dan juga nikmat Hari Raya Idulfitri atau Lebaran dari Yang Maha Kuasa dengan harapan segala kerja keras dapat membuahkan hasil sehingga menjadi berkah bagi umat manusia, khususnya masyarakat pesisir.

Makna dari perayaan Syawalan atau Kupatan sendiri adalah saling ngaku lepat atau mengaku salah satu dengan yang lain sehingga disimbolkan dalam bentuk ketupat. Secara filosofis, ketupat adalah olahan beras yang teksturnya seperti lontong namun dibungkus dengan daun janur atau daun kelapa muda.

Daun janur yang dianyam ini menggambarkan kesepahaman satu dengan yang lain atas kesalahan yang telah dilakukan, baik itu sengaja atau tidak disengaja.

Baca Juga: Syawalan, Tradisi Gunung Megono Bakal Digelar di Pekalongan

Sikap saling memahami dan memaafkan satu dengan yang lainnya ini juga disimbolkan dengan kegiatan saling kirim mengirimkan ketupat, lengkap dengan lauk-lauknya. Prosesi saling kirim menginrimkan ketupat dan lauknya ini dilakukan oleh warga kepada tetangga atau kerabat yang lebih tua.

Oleh pemerintah kabupaten setempat, momen acara Syawalan ini juga dijadikan alat untuk menarik minat wisatawan untuk datang ke Kabupaten Rembang. Wisata ini merupakan salah satu wisata seni budaya yang bisa menjadi wadah edukasi bagi generasi muda sehingga tradisi ini bisa terus dilestarikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya