SOLOPOS.COM - Pengaturan pedagang dengan memberi jarak di pasar pagi Kota Salatiga terlihat dari foto udara belum lama ini. Pemerintah Kota Salatiga memberlakukan pembatasan fisik di kawasan tersebut untuk menekan persebaran Covid-19. (Semarangpos.com- Humas Setda Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA - Pasar Pagi Kota Salatiga akan kembali dioperasionalkan setelah selama hampir sepekan ditutup, Jumat (29/5/2020) dini hari.
Meski dioperasionalkan kembali, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Salatiga, Kusumo Aji, mengatakan protokol kesehatan yang diterapkan di Pasar Pagi itu antara lain pembatasan jarak dan penggunaan masker. Selain itu, pihaknya juga mewajibkan pedagang menggunakan face shield atau pelindung muka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Face shield untuk pedagang telah kita sediakan dan sudah didistribusikan sekitar 800 unit. Face shield itu wajib dipakai saat melayani pembeli. Kalau tidak menaati, kita larang berjualan," ujar Aji saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis (28/5/2020).

Josss! 19 Tahun Menanti, Desa Bandung Raih Juara I Lomba Desa Terintegrasi Sragen 2020

Selain pedagang, protokol kesehatan juga diterapkan pada para pengunjung. Setiap pengunjung yang datang ke Pasar Pagi harus mengenakan masker dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan.

"Kita juga siapkan petugas dari Satpol PP untuk berjaga di area pasar. Kalau ada pengunjung maupun pedagang yang melanggar, petugas akan langsung meminta pulang. Itu protokol wajib dipatuhi, dalam rangka mencegah persebaran virus corona," tutur Aji.

Penerima BLT di 25 Desa di Wonogiri Minim, Padahal Kuota Banyak

Selain mewajibkan pendagang dan pengunjung menerapkan protokol kesehatan, Pemkot Salatiga rencana juga akan menggelar rapid test di Pasar Pagi, Jumat nanti. Jika ditemukan adanya pedagang reaktif dalam tes rapid tersebut, Pemkot Salatiga pun akan langsung melakukan penanganan seperti sterilisasi area.

"Kita sudah berkomunikasi dengan DKK [Dinas Kesehatan Kota Salatiga] untuk menggelar rapid test besok," imbuh Aji.

Physical Distancing di Pasar

Pasar Pagi Salatiga sebelumnya sempat menyita perhatian di media sosial. Hal itu menyusul penerapan pembatasan jarak di pasar tersebut yang terbilang berhasil. Penerapan pembatasan jarak di Pasar Pagi Salatiga itu bahkan mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dianggap berhasil menerapkan physical distancing dalam mengantisipasi penularan virus corona atau Covid-19.

Skenario Belajar di Era New Normal: Siswa Sehari Masuk - Sehari Libur

Meski demikian, pasar tersebut harus ditutup sementara selama lima hari, mulai 24-28 Mei 2020. Penutupan itu menyusul ditemukannya satu pedagang yang positif Covid-19. Pedagang tersebut merupakan perempuan berusia 60 tahun, warga Kabupaten Semarang.

"Sebenarnya kita tutup sementara bukan karena ada yang positif Covid-19, tapi untuk rehat sejenak. Kan, pedagang maupun petugas butuh istirahat sejenak. Apalagi bertepatan dengan momen Lebaran," kilah Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya