SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi OTC. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pasar saham negeri ini masih terpengaruh negatif oleh sejumlah sikap yang datang baik dari dalam negeri maupun dari negara lain. Situasi pasar saham di Amerika Serikat (AS), yang saat ini sedang mengalami bear rally yang diukur dengan Indeks S&P, merupakan salah satu faktor tersebut.

Pasar ekuitas di Amerika Serikat sedang dalam keadaan tidak stabil, yang mungkin merupakan akibat dari Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan berkali-kali. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi di Amerika Serikat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasar over-the-counter di Indonesia terus berkembang

Saham-saham OTC biasanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu memenuhi standar bursa yang lebih formal untuk terdaftar di pasar tersebut.

Perdagangan OTC juga dilakukan untuk beragam jenis sekuritas yang berbeda. Saham yang terdaftar adalah saham yang diperdagangkan di bursa, sedangkan saham yang tidak terdaftar adalah saham yang diperdagangkan secara over-the-counter (OTC). Tetapi apa itu OTC, dan bagaimana faktor ini menjadi faktor perluasan ekonomi Indonesia?.

Menurut informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), selama bulan Mei, sejumlah ekuitas menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar sehubungan dengan kinerja kumulatif mereka selama 30 hari perdagangan sebelumnya.

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik, Cermati Saham-Saham Ini

Ada lima saham yang termasuk di antara saham-saham berkinerja terbaik di antara saham-saham top gainers dan ada juga lima saham yang mengalami penjualan besar-besaran.

1. PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), yang naik 34,81% dan mencapai Rp182 per unit

2. PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), yang naik +22,7% dan kini diperdagangkan di Rp173/unit

3. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), naik +15,71%, menjadi Rp324/unit

4. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +10,32%, ke Rp139/unit

5. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS), naik +9,62%, ke Rp114/unit

Pada sesi pertama perdagangan saham Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) memuncaki kelompok top gainers. Nilai transaksi yang melibatkan saham ini mencapai Rp26,53 miliar dan 154,5 juta unit saham berpindah tangan. Pada tahun 2022, DEWI adalah bisnis ke-26 yang tercatat di bursa saham.

Sepanjang perdagangan, harga satu unit saham DEWI berfluktuasi antara Rp150 dan Rp182. DEWI adalah emiten yang beroperasi di pasar konsumen nonsiklikal, khususnya subsektor makanan dan minuman di pasar tersebut.

Baca Juga: Diprediksi ke Zona Hijau Lagi, Cek Saham-Saham Ini

Industri utama DEWI adalah produk pertanian, yang selanjutnya dipecah menjadi subindustri ikan, daging, dan unggas. Dengan total 2.000.000.000 saham yang ditawarkan dan harga penawaran Rp100 per saham, DEWI memiliki nilai pasar sebesar Rp200 miliar.

Setelah penawaran umum perdana (IPO), perusahaan menerbitkan 700 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Ini mewakili 35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Mengapa beberapa orang memilih pasar OTC?

Kuantitas informasi yang disediakan perusahaan untuk investor adalah fitur mendasar yang membedakan pasar over-the-counter dari jenis pasar lainnya. Ini adalah tambahan dari fakta bahwa pasar OTC terdesentralisasi.

Ketika saham terdaftar di bursa formal, investor sering memiliki akses ke sejumlah besar informasi tambahan tentang saham tersebut. Informasi tambahan ini dapat mencakup laporan yang dihasilkan oleh analis Wall Street, berita dan pengarsipan perusahaan, dan data perdagangan real-time.

Mengingat standar pelaporan yang lebih longgar dan berkurangnya transparansi yang terkait dengan sekuritas over-the-counter (OTC), pasar OTC biasanya dipandang memiliki tingkat risiko terkait yang tinggi.

Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal di Jateng Naik 86%, Sebagian Besar Milenial

Kemungkinan menghasilkan keuntungan finansial jangka panjang yang substansial dengan berinvestasi di perusahaan yang pernah diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) sebelum pindah ke bursa yang lebih besar mungkin menggoda siapa pun yang mempertimbangkan untuk melakukan investasi semacam itu.

Selama ini, kecenderungan menurun mungkin terlihat di perusahaan lain yang memiliki saham OTC.

Kesimpulan

Berinvestasi dalam sekuritas yang tidak terdaftar adalah keputusan yang harus dipertimbangkan secara menyeluruh terhadap potensi manfaat dan kekurangannya, sama seperti keputusan keuangan lainnya.



Meskipun informasi ini sendiri tidak akan membantu Anda memutuskan apakah itu peluang investasi yang baik atau tidak, mengetahui yang mana dari tiga pasar OTC tempat saham diperdagangkan dapat membantu memandu penentuan risiko investasi relatif perusahaan dan juga dapat membantu Anda menentukan pasar mana saham tersebut diperdagangkan.

Karena itu, masih penting untuk melakukan penelitian sebanyak mungkin tentang perusahaan dan saham yang Anda bisa, memverifikasi dengan benar informasi yang dapat diakses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya