SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil di GIIAS 2019. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA - Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengungkap terjadi penurunan penjualan mobil secara signifikan selama Covid-19. Berdasarkan data Gaikindo, jumlah distribusi mobil dari pabrik ke diler (wholesales) anjlok hingga sekitar 90 persen per April 2020. Nangoi menyebut bahkan angkanya tidak sampai menyentuh 8.000 unit.

Industri Otomotif Bangkit, Penjualan Mobil di China Masih Turun 40,8%

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Ketum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) ini disampaikan dalam acara Industry Roundtable edisi kesembilan. Acara yang diselenggarakan MarkPlus, Inc. dan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Jumat (15/5/2020) dihadiri 1.000 partisipan via aplikasi Zoom.

 

Ekspedisi Mudik 2024
Industry Roundtable edisi kesembilan. Acara yang diselenggarakan MarkPlus, Inc. dan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Jumat (15/5/2020) dihadiri 1.000 partisipan via aplikasi Zoom.
Industry Roundtable edisi kesembilan yang diselenggarakan MarkPlus, Inc. dan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Jumat (15/5/2020) dihadiri 1.000 partisipan via aplikasi Zoom. (Istimewa/Dok. Markplus Inc.)

Pada kesempatan yang sama, Yohannes mengatakan penjualan mobil diprediksi tidak akan menembus satu juta sampai tahun depan, di mana diperkirakan baru akan menyentuh 800.000. Begitu juga dengan sektor otomotif roda dua alias motor.

"Harapannya Juni dan Juli mulai membaik, sehingga Agustus kembali normal. Dan prediksi penjualan di 2020 hanya berkisar 600.000 unit saja, dibanding 1.050.000 tahun 2019," ujar Yohannes dalam acara bertajuk lengkap MarkPlus Industry Roundtable Automotive Industry Perspective tersebut.

Pandemi Covid-19, Penjualan Mobil Listrik di Eropa Justru Moncer

Penjualan Motor Turun 60-70 Persen

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman menyatakan bahwa penjualan pada Maret-April 2020 menurun 60 sampai 70 persen. Awalnya diperkirakan penjualan selama 2020 mencapai 6,4 juta. Dengan Covid-19 ini diprediksi hanya mencapai 50 persen saja.

"Di Indonesia orang beli motor digunakan sebagai faktor produksi. Untuk usaha atau dipakai bekerja. Dengan Covid-19 menghambat banyak sektor usaha, otomatis penjualan motor juga terdampak," ungkap Loman.

Menurut Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, sektor otomotif termasuk yang terkena badai. Yang dilakukan sekarang harus bagaimana untuk survival. Mengingat juga ada sekitar 1,5 juta orang yang berkarya di sektor ini.

Wabah Covid-19, Penjualan Mobil di China Menurun Drastis 80%

"Harus ada service lebih agar penjualan mobil dan motor tidak terlalu jatuh. Beli mobil bisa booking dari sekarang lewat online, nanti setelah selesai Covid-19 konsumen diberi berbagai macam bonus. Selain survival, harus ada servicing juga agar konsumen tidak pergi," ungkap pakar marketing dunia tersebut.

Selain pasar otomotif dalam negeri, pasar ekspor juga menjadi sorotan. Indonesia ditargetkan menjadi basis ekspor, dengan target 1.000.000 unit mobil pada 2025.

Walau sekarang dihantam Covid-19, Gaikindo optimis angka tersebut bisa dikejar pada waktunya.

Pasalnya basis produksi di Indonesia bisa mencapai 2,5 juta unit per tahun, di mana 200.000 disumbangkan Hyundai yang berencana membuka pabrik di Indonesia dalam waktu dekat.

2 Pasien Positif Covid-19 Karanganyar Dinyatakan Sembuh

Potensi Bangkit

Belum lagi mobil produksi Indonesia rupanya cukup diminati di berbagai negara, terutama Vietnam. Menurut Deputy Chief of Mission Kedubes Indonesia di Tokyo Tri Purnajaya, Vietnam sangat meminati mobil produksi Indonesia walau ada Thailand di dekat mereka. "Mobil dengan cc kecil terutama. Yang agak besar seperti SUV juga. Selain modelnya bagus, harganya bersaing," ungkap Tri.

Untuk mengembalikan industri otomotif seperti sedia kala, Gaikindo dan AISI berharap ada keringangan pemerintah. Semisal relaksasi terutama pajak, yang bisa diturunkan sampai 50% melihat kondisi seperti sekarang.

Jika melihat potensi, sektor otomotif juga telah menyerap sumber daya manusia dan potensi pangsa pasar yang sangat besar.

BST Warga Solo Terdampak Covid-19 Mulai Disalurkan, Pemkot Masih Temukan Data Ganda

Henry Tanoto, Vice President Director Toyota-Astra Motor melihat pasar Indonesia masih atraktif dibanding negara tetangga.

"Di Malaysia rasio kepemilikan mobil mencapai lebih dari 200 per 1.000 populasi. Begitu juga dengan Thailand. Di Indonesia baru 90 per 1.000 populasi. Jadi pasarnya masih sangat atraktif. Kalau kita semua preparing dengan serius, saya yakin sektor ini akan bangkit kembali," tutup Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya